Keluarga Besar JPers Jatim |
“Sukses gathering I JPers jatim, terima kasih buat panitia untuk acaranya sehingga kita bisa bertemu keluarga baru di samping itu juga dapat ilmu baru.....jaya terus JPers Jatim.....” by: Setiyo Adi Nugroho – Peserta)
Senang rasanya acara Gathering I Jepecom
Jatim akhirnya terlaksana dengan cukup memuaskan. Bertempat di Kebun Raya
Purwodadi, 30 Juni – 1 Juli 2012 kami berkegiatan bersama-sama mulai dari
kemping, sharing dan diskusi ilmu, trekking, serta game-game seru. Ahh saya yakin
akan ada banyak hal yang bisa kita lakukan setelah bertemu di sini, di
gathering yang seru ini, untuk bersama-sama melakukan kegiatan positif dan
bermanfaat berikutnya. ^_^
Dan inilah persembahan saya berupa cerita
jalannya kegiatan dari sudut pandang panitia, dan mungkin sudut pandang pribadi
saya. Catatan kegiatan ini juga saya tulis di web Jepecom.
Pra Gathering
Berawal dari kebiasaan ngopi bareng dengan
teman-teman JPers Jatim yang cuma segelintir ini, muncullah sebuah ide untuk
kumpul bersama dengan mengajak teman-teman anggota Jejak Petualang Community
yang berada di wilayah Jatim untuk kumpul bersama. Langkah awal kami adalah
membentuk sebuah grup di fesbuk dengan nama JPers Jatim. Namun, apalah artinya
sebuah grup jika sepi kegiatan. Dan rencana kegiatan awal kami adalah membuat
sebuah gathering sebagai tahap awal cara mempersatukan para petualang di Jawa
Timur.
Kami pun membentuk sebuah panitia kecil
untuk mensukseskan acara ini. Yang pertama kali survey lokasi adalah Mas Dadang
dengan dibantu Bang Ori. Setelah tempat fix, tahap-tahap persiapan selanjutnya
pun kami lakukan. Koordinasi seminggu sekali di Taman Pelangi sepertinya jadi
agenda wajib. Harus sukses, itu harapan kami.
Kendala demi kendala mulai muncul saat kami
terbentur oleh hal pendanaan, jumlah personel, perizinan, dll. Untunglah dengan
bantuan beberapa pihak baik secara materi maupun dukungan dan tenaga, acara
gathering siap juga untuk dilaksanakan.
H-1 Gathering
Persiapan |
Entah kenapa Mas Dadang tiba-tiba
mencetuskan ide agar panitia sudah siap di Kebun Raya Purwodadi (selanjutnya
ditulis KRP) mulai Jumat malam. Ternyata yang siap ikut kemping duluan hanya
empat orang, yakni saya, Mas Dadang, Mas Arief, dan Mas Udin. Belum ke sana
saja saya sudah membayangkan yang nggak-nggak. Maklum, areal kemping kami
terletak di KRP paling belakang dekat dengan Sungai Baung yang terkenal angker.
Serem euy. Hehe..
Tapi akhirnya kami jadi juga ke sana.
Pertama masuk ke KRP hawanya sudah nggak enak. Ada rasa-rasa gimana gitu yang
susah dijelaskan. Intinya saya takut. Dan saya tau baik Mas Arief, Mas Dadang,
dan Mas Udin juga mempunyai rasa yang sama, hanya saja masing-masing dari kami
masih bisa mengendalikan rasa takut itu. Kami berempat naik motor ke areal
kemping. Nah, pas baru tiba di sini ada sebuah insiden kecil yang terjadi dan
cukup menggetarkan hati. Motor Mas Arief yang sudah dalam keadaan netral
tiba-tiba lari sendiri, dan Mas Arief yang memegangi setirnya pun terpaksa ikut
lari mencoba menghentikan motor. Agak susah memang, karena itu sebuah turunan.
Dan di depan sana ada turunan vertikal setinggi 1,5 meter. Untung saja Mas Arief
dan motornya bisa berhenti pas di pinggir turunan itu.
Karena ada tambahan personel dari
mahasiswanya Mas Udin, kemping malam itu jadi lebih ramai. Eh lagi-lagi ada
insiden berdarah (lebayyy). Mas Dadang berniat membuat gelas dari kaleng
minuman. Ia pun menggunakan cutter untuk memotongnya. Dan sreettt… ujung
jempolnya ternyata juga ikut terkena sambaran cutter. Darah menetes-netes
banyaakk sekali. Wahh kami jadi merinding-merinding gimana gitu. Belum lagi
kamar mandinya jauh di bawah di dekat sungai. Hadeehh…
Hari Pertama Gathering,
30 Juli 2012
Materi Malam |
Pagi itu setelah sarapan kami dibantu
mahasiswanya Mas Udin untuk memasang banner dan kain putih untuk screen yang
akan digunakan sebagai media nonton film malam nanti. Beberapa juga mengurusi
perihal air minum dan makanan untuk dua hari.
Siang harinya beberapa peserta mulai datang
padahal kami belum bersiap di depan. Kami masih berberes area camp, ngurus
genset, dsb. Agak bingung juga karena jumlah panitia yang cuma 9 belum lengkap.
Hanya 5 orang di sana dan peserta sudah datang. Waw!
Hp saya berbunyi terus karena ada SMS dan
telepon masuk dari peserta yang baru sampai di gerbang KRP. Rata-rata mereka
bingung, setelah dari pintu gerbang, mereka harus kemana. Rencana awalnya
panitia akan ada yang stay di gerbang, tapi kondisi mengatakan lain. Jadi kami
kadang dengan terpaksa membiarkan peserta tanya pada satpam dan membiarkannya
jalan sendiri dari gerbang ke area camp sampai tersasar (maaf yaa..) dan
kadangkala kami jemput di pintu gerbang lalu diantarkan masuk ke area camp. Saya
sebagai bendahara dan yang mengurus pendaftaran merasa sangat senang karena ada
peserta tambahan yang daftar di tempat, dan itu berarti acara gathering ini
akan semakin ramai orang.
Pembukaan acara gathering dimulai setelah
Magrib. Bentuknya ialah duduk melingkar di tengah areal kemping dengan gelar
tikar, matras, dsb. Pembukaan diisi dengan sepatah dua patah kata dari ketua
panitia, Mas Trisno, dan sesepuh JPers, Bang Ori, lalu perkenalan dari
masing-masing peserta dan panitia. Lalu kami makan bersama dengan nasi bungkus.
Selepas itu kami berkumpul lagi di depan
screen untuk menimba ilmu tentang film dokumenter yang dipimpin oleh Bang Ori. Beliau
menjelaskan bagaimana cara membuat film dokumenter dan juga menceritakan
pengalaman-pengalamannya selama ini. Sangat menarik. Selanjutnya ada materi
tentang Travel Writing dan Travel Photography dari Mas Ayos Purwoaji, jebolan
ACI 2010 dan contributor di beberapa majalah-majalah traveling. Para peserta
sepertinya tersihir oleh Mas Ayos, Penjelasannya begitu asik dan mudah dicerna.
Saya saja sampai ikut menimba ilmu di posisi paling dekat dengan Mas Ayos.
Menarik! Pun kami tidak lupa membagiakn doorprize berupa majalah DiveMag yang
dilengkapi dengan video documenter karya Cahyo Alkantana.
Malam memang sudah larut, tapi ternyata
ini bukan saat yang tepat untuk tidur. Masih ada satu kegiatan lagi, yakni
trekking malam. Tujuannya ialah untuk mengetahui dan merasakan suasana malam
yang gelap gulita di areal KRP. Kira-kira acara trekking ini baru selesai pukul
1 dini hari. Waduh-waduhh, apa peserta nggak capek ya. Nggak papa yaa, kan
jarang-jarang kita beginian. ^_^
Hari Kedua Gathering,
1 Juli 2012
Game |
Sebenarnya agenda pagi itu adalah senam
pagi bersama, tapi karena semua tidur saat malam sudah sangat larut, jadi pada
mbangkong. Saya sendiri baru bangun pukul 06.30 pagi dan langsung nyeruput kopi
di sebelah Mas Arief yang sedang ngobrol dengan Om Gendon dkk.
Makan pagi dan kita mulai kegiatan
berikutnya, yakni games. Ada macam-macam games yang cukup membuat kami haus dan
lapar lagi (hehe..). Kebetulan saya juga ikut nge-game bersama teman-teman jadi
saya bisa ikut merasakan. Yang paling seru menurut saya adalah game warrior
atau perang tembak-tembakan dengan kata. Siap – angkat senjata – isi peluru –
eklek2 – bidik – tembak – dooorrr!! Ada cacing, laler, mbek, dan badak yang
siap ditembak. Hihi..
Setelah itu kami trekking ke puncak Air
Terjun Baung. Meskipun namanya “puncak” kami tidak perlu mendaki ke sana. Kami
hanya akan menyeberangi Sungai Baung lewat jembatan gantungnya lalu menyisir
sisi kanan sungai yang berbatu-batu hingga bertemu puncak air terjun. Jembatan
gantung itu jembatan tua, menyeramkan, dan beberapa dari kami agak was-was juga
melewatinya. Sedangkan puncak air terjun itu pun juga menyeramkan karena
sisi-sisi air terjun berupa tebing curam yang sangat menyeramkan. Apabila jatuh
ya wassalam. Saya sendiri tidak berani terlalu dekat dengan bibir tebing.
Faktor X bisa saja muncul tanpa diduga. Saya sempat sangat was-was ketika
teman-teman begitu beraninya mendekat ke bibir jurang dan melihat apa yang ada
di bawah sana. Haduuhh saya merinding dan dalam hati berdoa agar tidak terjadi
apa-apa. Kalau ada yang jatuh, habis sudah…! Maka cepat-cepat peserta ditarik
mundur dan istirahat di samping jembatan gantung.
Di sana kegiatan tulis menulis berlangsung. Setiap ada yang mengambil kertas ke saya, saya mengatakan, “Ayo tulis dan menangkan doorprize dari cozmeed,” untuk menyemangati mereka. Saya senang karena mereka terlihat sangat serius. Ada yang menulis di gazebo atas, ada yang di undakan, ada juga yang di pinggir sungai. Seru! Peserta yang sudah selesai menulis dipersilakan istirahat dan bersiap untuk acara pembagian doorprize dan penutupan. Di lain pihak, Mas Ayos mulai sibuk membaca karya mereka satu persatu dan menentukan mana 5 karya paling menarik yang akan mendapatkan doorprize dari cozmeed.
Puncak Coban Baung |
Saat pengumuman pemenang pun tiba. Mas
Ayos telah memilih 5 tulisan terbaik untuk mendapatkan doorprize berupa produk
dari cozmeed dan 6 tulisan pemenang harapan yang mendapatkan voucher diskon
dari cozmeed. Ada yang menuliskan tentang kenangannya bersama sang istri di
KRP, ada yang menulis tentang capung sebagai indikator air; batu-batuan sungai;
kesulitan menuju KRP, dan sebagainya. Dan Mas Ayos mengulasnya dengan begitu
asik. Selanjutnya masing-masing peserta mendapatkan majalah DiveMag yang super
keren.
Penutupan acara diakhiri dengan pesan,
kesan, dan kritik dari peserta gathering, lalu persembahan kata dari Bang Ori
dan Mas Trisno. Puas sudah.. Kami sangat bersyukur ini semua bisa terlaksana.
Ucapan Terima Kasih:
- Allah Swt karena izin-Nya acara
ini bisa terlaksana,
- Sesepuh JPers yang membantu kami
baik secara materi, tenaga, dan dukungan, khususnya kepada Tante Nhanha,
Bang Ori, Om Silo, Om Jegger, Mas Kohan, Mba Diana, dll.
- Para sponshorship yang sudah
mendukung kegiatan kami, Cozmeed, DiveMag, dan Azka Holiday.
- Teman-teman panitia yang mau
meluangkan waktunya untuk mensukseskan acara ini: Mas Arief, Mas Dadang,
Mas Trisno, Mas Udin, Mas Wahyu, Mas Hero, Mba Iil, Mas Fahad, Mas Lutfi,
dan Mas Amin.
- Teman-teman peserta gathering
yang berasal dari berbagai latar belakang dan hobi yang sudah dengan antusias
mengikuti jalannya gathering. Semoga kalian puas dan persaudaraan kita
tidak berhenti sampai di sini.
- Pihak Kebun Raya Purwodadi yang
telah membantu kami dan tidak mempersulit kami.