20 November 2012

Konyol, 2000 Orang Buang Sampah di Ranu Kumbolo!


Wah judul saya agak lebay ya. Hehe.. Trending topic di beberapa komunitas pendakian, pecinta alam, dan sejenisnya seminggu ini adalah membludaknya jumlah pendaki yang mendatangi Ranu Kumbolo, sebuah danau di ketinggian 2400 mdpl di Gunung Semeru. Mulai dari fesbuk, twitter, milist, bahkan obrolan perseorangan pun membahas kekacauan itu. Gunung yang katanya hanya berkapasitas 600-800 pendaki perhari itu kemarin didatangi sekitar 2000 pendaki dari seluruh penjuru negeri. Ngeri!
Antri
foto taken by Khoirul Anam, Pekalongan
Tahukah Anda jika 1600 orang dari 2000 pendaki tersebut adalah peserta jambore Avtech (merek peralatan outdoor) dengan bintang tamu teteh Riyanni Djangkaru? Sedangkan sisanya adalah pendaki-pendaki independen yang datang dalam kelompok-kelompok kecil. Mungkin jumlah wisatawan minat khusus (baca: mendaki gunung) di negeri ini sudah semakin banyak. Setiap ada liburan walaupun cuma sehari pasti kaki-kaki pendaki sudah gatal untuk mendatangi gunung ini itu, apalagi ini empat hari, pasti berbondong-bondong pergi mendaki. Teteh RD sang artisnya JP pasti juga menjadi magnet untuk mendatangkan pendaki-pendaki.
Saya bukan orang yang anti jambore di gunung ataupun pendakian massal. Tapi ketika saya tahu bahwa peserta jambore di atas 1000 orang otomatis saya kaget. Apakah tidak ada pembatasan peserta? Bukankah panitia akan sangat repot bila peserta jambore terlalu banyak. Pastilah akan ada hal-hal yang tidak terurus. Di sisi lain, etika terhadap lingkungan juga perlu dicermati. Bayangkan bila setiap satu orang per tiga hari menyisakan 0,5 kg sampah, maka akan ada 800 kg sampah dari 1600 pendaki. Apakah semua itu dibawa turun? Pastinya ada yang curang dengan mengubur atau membakarnya di atas sana. Huh! Pun saya khawatir kepada orang-orang yang suka BAB sembarangan tanpa dikubur lagi. Katakanlah siklus BAB per orang adalah 2 hari sekali, dan setengah saja dari mereka yang tetap BAB di gunung, berarti akan ada 800 ranjau yang tersebar tidak beraturan, entah dikubur atau tidak. Hoekss…. (pengen muntah). Di bawah ini adalah foto penampakan sampahnya. Miris, katanya ada acara bersih gunung, nyatanya malah mengotori gunung.
Bawa sampahmu pulang nak...
foto dari fb denaliadventure Sby

Ada yang ketinggalan mas bro
foto dari bang Oceph via group JP

Tendamu terlalu dekat dg sumber air
foto dari Joe Item via group JP

Saya bukannya menyalahkan Avtech, tapi mengkritik. Jangan hanya karena mengejar keuntungan rupiah, tapi kelestarian lingkungan diabaikan. Membawa 1600 pendaki ke Ranukumbolo adalah hal konyol, setidaknya itu menurut saya. Ini saran saja, lain kali batasilah jumlah peserta dalam kegiatan, pertimbangkanlah baik buruknya, dan sesuaikan dengan tempatnya. Dan pastikan bahwa acara bersih gunung memang benar-benar untuk bersih gunung. Selain hal itu (kebersihan dan ekosistem) saya tidak terlalu memikirkannya. Saya hanya khawatir terhadap Ranu Kumbolo yang indah tapi tercemar. Tapi saya mengucapkan terima kasih karena Avtech sudah mau bertanggung jawab untuk membersihkan Ranu Kumbolo.
Sebenarnya saya tidak hanya kecewa kepada Avtech tapi juga kepada pengelola wisata pendakian Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Saya dengar ada aturan yang memuat pembatasan jumlah pendaki dalam kawasan Semeru. Nyatanya, ribuan orang tetap bisa masuk. Bagaimana bisa pihak TNBTS  mengizinkan pelaksanaan jambore yang dihadiri lebih dari 1500 orang? Ini keterlaluan. Pantas saja, jika banyak gabungan pecinta alam yang memprotes hal ini dan menyangkutpautkannya dengan uang. Entahah, saya tak tahu pasti. Mereka para pecinta lingkungan tidak bisa membayangkan dampak buruk pasca jambore nanti. Yah, untung saja sekarang pendakian Semeru benar-benar sudah ditutup untuk pemulihan ekosistem. Saya rasa ini keputusan yang sangat bijaksana. Dan semoga hal ini dijadikan pelajaran oleh pihak TNBTS agar tidak terulang lagi di kemudian hari.
Sekarang giliran saya menyoroti para pendaki independen. Memang mereka tidak salah bila ingin mendaki Semeru di saat liburan. Tapi, ngotot ikut naik meskipun sudah tahu di atas sudah ada ribuan pendaki itu saya sebut tidak peduli. Toh, berita membludaknya peserta jambore sudah terdengar beberapa hari sebelum hari libur tiba. Tapi saya maklum, bahwa kesalahan terbesar tidak terletak pada kalian. Saya hanya berharap setiap pendaki yang mendaki gunung (gunung manapun) harus membawa sampahnya pulang.
Semoga dengan adanya permasalahan ini, setiap pihak dapat berintrospeksi, dan pihak lain yang tidak terlibat ini bisa menjadikannya contoh agar jangan sampai terulang lagi. Mari berbenah dan mendaki dengan rendah hati. Di bawah ini adalah press release dari Avtech yang saya dapat dari sini. Saya harap teman-teman bersabar menunggu evaluasi dari mereka. Jangan lagi teman-teman merasa benar dan mengumbar caci maki di berbagai jejaring sosial. Sekali lagi, mari jadikan ini pelajaran.


Press Release "Jambore Pencinta alam dan Pendakian Massal Gunung Semeru"

Salam Lestari,
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami dari manajemen Avtech telah melaksanakan acara Aksi Bersih, Jambore Pencinta alam dan Pendakian Massal Gunung Semeru pada tanggal 15-18 November 2012.
Kami sampaikan terima kasih yang tulus kepada para peserta, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, pihak Kepolisian Tumpang dan Senduro, panitia dari Malang, organisasi Kelompok Pencinta Alam se-Malang, Muspida Desa Tumpang, paguyuban jeep, para porter, masyarakat Tumpang dan Ranu Pani, dan semua pihak yang telah membantu terlaksananya acara ini. Kami sadari tanpa bantuan dari pihak-pihak terkait di atas, acara ini mustahil akan terlaksana.
Saat acara berlangsung, kami sadar terdapat beberapa kekurangan yang langsung kami lakukan tindakan antisipasi, namun ada beberapa kekurangan yang luput dari perhatian kami. Atas hal ini kami sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Dengan tangan terbuka kami terima semua keluhan, masukan maupun kritik.
Pasca pelaksanaan acara ini kami bersama panitia kelompok pecinta alam Malang dan pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru telah melakukan evaluasi dan koordinasi serta melakukan penanganan langsung masalah kebersihan dan pemulihan ekosistem.
Kami mohon kepada para peserta, para pemerhati lingkungan, organisasi pencinta alam, dan semua pihak yang berkepentingan, agar bersabar untuk penjelasan selanjutnya setelah evaluasi dan koordinasi ini.

Jabat Erat,
AVTECH

#SaveSemeru #SaveEarth #GunungBukanTempatSampah

NOTE: Bagi siapapun yang ingin meluruskan atau menceritakan bagaimana kronologinya silakan ditulis di kolom komentar. Kami semua akan sangat senang bila ada yang mau berbagi informasi yang benar dan berimbang. Di sini kami tidak ada niatan untuk menghakimi siapapun karena hal yang lebih baik adalah mengambil pelajaran dari ini semua. Nasi sudah menjadi bubur, tinggal bagaimana kita membat agar bubur itu terasa nikmat. Salam.

16 November 2012

Janinku: Hadiah Ulang Tahun ke-23 dari Tuhan


“Selamat ulang tahun ya Mbak Nurul. Semoga cepat dikasih momongan,” begitu  ucap beberapa teman di hari ulang tahun saya yang ke-23 tanggal 27 Oktober kemarin (11 Dzulhijjah 1433 H), dan saya pun mengaminkannya. Sebenarnya saat itu saya sudah telat haid satu minggu. Tapi karena siklus haid saya kadang tidak teratur (bulan sebelumnya telah 2 minggu) saya tidak berpikir kalau sedang hamil. Saya biarkan saja.

Hamil 4,5 minggu: Trekking ke gunung :p
Setiap malam saya begadang menunggu Mas Arief pulang kerja, sambil bikin proposal, bantuin memilah foto, dan minuman apa aja masuk (soda, es, susu, dll), bahkan saya ikut sibuk persiapan pameran foto yang akan dilaksanakan tanggal 1-3 November. Saya bolak-balik ke Surabaya untuk cetak foto, banner, dsb. Tanggal 31 malam saya dan suami meluncur ke UTC di Trawas. Malam itu kami harus begadang (meski akhirnya saya tidur pkl 2) dan menempel-nempelkan foto yang akan dipamerkan. Dua hari sebelumnya saya sempat bilang ke suami kalau saya sudah telat haid seminggu lebih. Apa mau ditest dulu, barangkali positif kan berarti saya nggak boleh ikut trekking ke lereng Penanggungan. Rencananya selain pameran foto nanti akan diadakan kegiatan trekking ke situs candi. Kata suami, “Nggak usahlah, ditunggu aja, daripada kecewa”. Saya pun nurut. Dan di sana saya ikut juga trekking ke Candi Selokelir bersama wartawan dari berbagai media massa. Lama perjalanan sekitar 1 jam dengan medan yang landai (nanjaknya sedikit sekali).
Seminggu.. Dua minggu.. Tiga minggu..  Saya mulai curiga. Sebelumnya saya tidak pernah terlambat haid selama ini. Pun saya ingat sekali bulan lalu saat masa subur, ibadah agak kami tingkatkan. Semoga jadi, begitu harapan kami. Dua testpack (OneMed, Rp3.000,-) sekaligus saya beli dan saya gunakan dua hari berturut-turut. Hasilnya memang menunjukkan ada 2 garis, tapi satunya benar-benar samar. Besoknya saya beli satu testpack lagi, kali ini yang agak mahal (Sensitif, Rp20.000,-), ternyata hasilnya masih sama samarnya. Niatnya saya akan tunggu beberapa hari lagi, tapi baru dua hari saya sudah nggak sabar karena saya yakin kalau saya hamil. Beli testpack lagi deh.. Pagi harinya bangun tidur saya lupa nggak tes. Saya pun tunggu 4 jam lagi setelah pipis terakhir.
Hasil 4x testpack :)
Hari Selasa, tanggal 13 November 2012, pukul 9 pagi saya pun ke kamar mandi. Dag dig dug dag dig dug rasanya… Hmmm dan ternyata,, cepet banget hasilnya muncul, yakni 2 buah garis yang sama-sama jelas. Bingung,, ekspresi senangnya seperti apa yaa. Hehe.. Langsung ke suami, dan bilang, “Tuh kan aku beneran hamil.” Dan mas Arief ekspresinya ga jelas, kayaknya dia bingung kalau udah tahu istrinya hamil dia harus ngapain. Akhirnya dia memeluk dan mencium saya, lalu mengelus-elus perut saya. Romantis! Wah berarti trekking kemarin itu saya sudah hamil 4,5 minggu. Alhamdulillah semua sehat.. Janin ini adalah hadiah ulang tahun saya yang ke-23 dari Allah Swt.
Karena masih ada hajatan di rumah, saya pun baru ke bidan kemarin sore (hari Kamis), dan dikasih penjelasan ini itu plus buku ibu dan balita. Setelah diperiksa alhamdulillah katanya saya dan janin sehat. Pas ditanya mual atau nggak, ya saya jawab nggak ada mual, malah nafsu makan dan tidur saya jadi tinggi banget. Trus kata bidannya usia kandungan saya sudah 6 minggu. Duh senangnya… ^_^
Sekarang tinggal menyelesaikan skripsi. Cayooo Nurul, jangan malu-maluin dong!! "Siapp!!"

Ya Allah ya Rabb yang menghidupakan manusia, syukur alhamdulillah atas hadiah yang teramat membahagiakan ini. Saya mohon, berilah kesehatan kepadanya, baguskanlah rupanya, tanamkan keimanan ke dalam hatinya. Ya Allah Ya Rabb, semoga Engkau jadikan bayi ini sempurna, berakal cerdas, dan mengerti urusan agama. Semoga Engkau memberikan bayi ini umur yang panjang, sehat jasmani rohani, bagus budi perangainya, fasih lisannya, serta bagus suaranya untuk membaca hadis dan Al Quran. Tinggikanlah derajatnya ya Allah, luaskanlah rizkinya. Engkaulah Sang Pemilik Hidup yang Maha Hidup yang menjadi tumpuan saya dan tempat saya berlindung Ya Allah. Aamiin.