Delapan Bulan Anakku Gilang
Satu Ramadan pukul 14.00 ia lahir ke dunia, lewat perut
jalannya, diadzani ayahnnya.
Hari kedua saya mencarinya, menyusuinya, memberikan tetesan
kolostrum yang berguna untuknya.
Satu minggu puput pusernya
Sebulan penuh mbah uti memandikannya tiap pagi dan sore,
bunda hanya menyiapkan pakaiannya, belum bisa bergerak bebas akibat luka
jahitan.
Lebaran pertama kali saya memandikannya.
Aqiqah telah terlaksana untuknya.
Berkat ASI ekslusif kian gemuk dan sehat badannya.
Usia 83 hari BB-nya 7,1 kg
Ulang bulan ke-3 trip pertamanya ke G.Kelud.
Rupanya ia begitu bersahabat dengan udara dingin.
di G.Kelud |
Ia tidak kenal dot karena selalu nenen bundanya. Susah untuk
ditinggal kemana-mana.
Tengkurap pertamanya usia 4,5 bulan tepat pada tanggal 25 November 2013
Tengkurap Pertama |
Pertengahan Desember (usia 5 bulan) perjalanan luar provinsi
pertamanya: ke rumah Mbah Uti di Purworejo.
Usia 6 bulan 1 hari MPASI pertamanya, pisang kerok + asip,
lancar. Saya biasakan makan sambil duduk manis.
Lalu ia sudah kami ajak main ke Ubaya Training Centre biar
kenal om, pakde, dan mbahnya (Om Dian, Pakde Kusworo , dan mbah Hadi S.)
Ia sudah bisa tengkurap agak lama dan berputar-putar di
lantai, terkadang mundur-mundur. Sudah tau ayam dan pus.
Menjelang 7 bulan ia semakin pandai guling-guling di kasur.
Badannya diangkat-angkat dengan kedua tangannya seperti orang push up. Ia sudah
bisa bergerak maju merayap sedikit demi sedikit, mencoba menggapai sesuatu di
depannya. Ia mulai kuat duduk sendiri (didudukkan) tanpa terjatuh. Banyak
geraknya, nggak naik BB-nya yakni tetap 9,2 kg.
Saat 7 bulan 3 minggu kami trip Bromo pertamanya. Yeayy!!
Dan 8 bulan ini BB-nya 9,5 kg. Ia sudah bisa merangkak, atau
merayap dengan cepat. Giginya sudah tumbuh lima: 3 atas 2 bawah. Suaranya keras
“aaaa…”. Bisa menjawab ketika dipanggil. Pandai diajak bercanda. Awas terhadap
benda-benda kecil. Kuat menarik atau mendorong benda-benda besar semacam kipas
angin atau sepeda. Mainannya aneh-aneh: remote, sandal, timbel timbangan, helm,
dkk. Ia sudah bisa bertumpu pada lututnya, hampir terantanan.
Indahnya hidup saya delapan bulan ini. Saya mensyukurinya.
Allah sangat memudahkan saya. Ia menjadikan Gilang anak yang sehat, gemuk,
ceria, tidak rewel, jarang sekali gumoh/muntah. Ia membawa kebahagiaan di rumah
kami. Berwarna. Ceria.
Terima kasih, Allah. Terima kasih, Gilang. Teruslah tumbuh
menjadi anak yang sehat. Jadilah orang besar dambaan umat, jadilah kebanggaan
kami, jadilah orang jujur seperti Nabi, jadilah penegak agama Allah. Jadilah
kekasih Allah, Anakku.