Kemarin saat chat via YM ada seorang teman yang request ke saya untuk posting asal muasal hobi mendaki gunung di MP karena dulu dia sempat membaca postingan saya di milist #Pendaki. Wah… sebuah kehormatan bagi saya karena selalu diperhatikan oleh teman-teman. ^_^
Rumah kakek-nenek saya ada di daerah pegunungan, di daerah Pacet, Mojokerto. Saya masih ingat dulu ketika kami berkunjung ke sana kami harus melewati jalanan setapak berbatu dan berjalan melewati pematang sawah. Waktu itu saya masih lugu (lucu gendut :p), jadi terkadang saya minta digendong karena capek. Namanya juga anak kecil J. Tapi karena kami jarang ke sana kalau tidak pada saat lebaran, hal tersebut menjadi sangat istimewa. Saya sangat menyukai berjalan di atas batu-batu pegunungan, melompat dari satu batu ke batu lain (pilih-pilih batu) menganggapnya sebuah permainan yang sangat asik.
Tidak hanya itu, setiap kali berjalan pastilah mata ini tidak bisa hanya menatap ke depan. Mata ini selalu menatap sekeliling, menatap keindahan yang telah diciptakan-Nya, menatap puncak Gunung Welirang yang memukau. Ah saat itu saya jatuh cinta pada keindahan alam pegunungan. ^_^
Pernah suatu pagi Budhe saya akan pergi mencari kayu. Tiba-tiba timbul keinginan untuk ikut. Setelah minta izin ke Ibu, akhirnya kami berdua berangkat ke sebuah bukit kecil untuk mencari kayu bakar. Karena rumah Budhe di ats bukit kami harus menuruni lembah, dan di sana saya menyeberangi dua buah sungai, satunya cuma sungai kecil, tapi satunya sebuah sungai berbatu yang agak lebar. Saya yang masih anak ingusan kesulitan untuk menyebranginya. Tangan perkasa Budhe menuntun saya melompat di atas bebatuan kali yang hitam. Saya ingat betul waktu itu saya sempat jatuh saat melompat ke sebuah batu :p. Rok merah bermotif bunga-bunga yang saya pakai jadi basah :D. Pokoknya saya mengalami berbagai hal seru, dan saya ingin mengulanginya!!
Kemudian di SMA ada organisasi pecinta alam. Dan kebetulan teman sebangku saya juga suka dengan gunung. Alhasil kami berdua bergabung dalam organisasi tersebut. Dari situlah saya mengenal pendakian. Pendakian pertama saya ke Gunung Welirang, dan alhamdulillah walaupun capek dan kotor saya tidak pernah menyesal mendaki, bahkan saya semakin ingin mendaki ke gunung-gunung yang lain, bertemu teman-teman baru, mengalami kisah-kisah berbeda, mengambil banyak pelajaran, dan menambah wawasan.
Apalgi setelah kenal teman-teman pendaki dari internet, wah saya semakin keranjingan untuk mendaki. Sebentar-sebentar mendaki, huwaaaaaaahhhhh…… :D kan duitku jadi abis, hehehe….
Oya, terimakasih yah buat teman-teman sehobi yang saya kenal melalui internet. Saya mendapat banyak sekali wawasan, kenalan baru, tas baru :p, sepatu baru, :p, naik dibayarin :p, dan terlebih-lebih karena persahabatan dan perhatian kalian untuk saya. Saya bersyukur memiliki teman-teman seperti kalian. Kalaupun saya tidak bisa berbuat lebih untuk kalin, tapi bibir ini kan selalu terucap doa buat teman-teman. Semoga yang terbaik untuk kalian sahabat-sahabta alam….
Rumah kakek-nenek saya ada di daerah pegunungan, di daerah Pacet, Mojokerto. Saya masih ingat dulu ketika kami berkunjung ke sana kami harus melewati jalanan setapak berbatu dan berjalan melewati pematang sawah. Waktu itu saya masih lugu (lucu gendut :p), jadi terkadang saya minta digendong karena capek. Namanya juga anak kecil J. Tapi karena kami jarang ke sana kalau tidak pada saat lebaran, hal tersebut menjadi sangat istimewa. Saya sangat menyukai berjalan di atas batu-batu pegunungan, melompat dari satu batu ke batu lain (pilih-pilih batu) menganggapnya sebuah permainan yang sangat asik.
Tidak hanya itu, setiap kali berjalan pastilah mata ini tidak bisa hanya menatap ke depan. Mata ini selalu menatap sekeliling, menatap keindahan yang telah diciptakan-Nya, menatap puncak Gunung Welirang yang memukau. Ah saat itu saya jatuh cinta pada keindahan alam pegunungan. ^_^
Pernah suatu pagi Budhe saya akan pergi mencari kayu. Tiba-tiba timbul keinginan untuk ikut. Setelah minta izin ke Ibu, akhirnya kami berdua berangkat ke sebuah bukit kecil untuk mencari kayu bakar. Karena rumah Budhe di ats bukit kami harus menuruni lembah, dan di sana saya menyeberangi dua buah sungai, satunya cuma sungai kecil, tapi satunya sebuah sungai berbatu yang agak lebar. Saya yang masih anak ingusan kesulitan untuk menyebranginya. Tangan perkasa Budhe menuntun saya melompat di atas bebatuan kali yang hitam. Saya ingat betul waktu itu saya sempat jatuh saat melompat ke sebuah batu :p. Rok merah bermotif bunga-bunga yang saya pakai jadi basah :D. Pokoknya saya mengalami berbagai hal seru, dan saya ingin mengulanginya!!
Kemudian di SMA ada organisasi pecinta alam. Dan kebetulan teman sebangku saya juga suka dengan gunung. Alhasil kami berdua bergabung dalam organisasi tersebut. Dari situlah saya mengenal pendakian. Pendakian pertama saya ke Gunung Welirang, dan alhamdulillah walaupun capek dan kotor saya tidak pernah menyesal mendaki, bahkan saya semakin ingin mendaki ke gunung-gunung yang lain, bertemu teman-teman baru, mengalami kisah-kisah berbeda, mengambil banyak pelajaran, dan menambah wawasan.
Apalgi setelah kenal teman-teman pendaki dari internet, wah saya semakin keranjingan untuk mendaki. Sebentar-sebentar mendaki, huwaaaaaaahhhhh…… :D kan duitku jadi abis, hehehe….
Oya, terimakasih yah buat teman-teman sehobi yang saya kenal melalui internet. Saya mendapat banyak sekali wawasan, kenalan baru, tas baru :p, sepatu baru, :p, naik dibayarin :p, dan terlebih-lebih karena persahabatan dan perhatian kalian untuk saya. Saya bersyukur memiliki teman-teman seperti kalian. Kalaupun saya tidak bisa berbuat lebih untuk kalin, tapi bibir ini kan selalu terucap doa buat teman-teman. Semoga yang terbaik untuk kalian sahabat-sahabta alam….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar