16 Mei 2012

Kopdar "New JPers Jatim" di Gunung Penanggungan


JPers jatim
JPers at Penanggungan
Kemarin saya ke Penanggungan lagi. Kali ini dengan teman-teman baru yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Yap, saya ke sana dengan “New JPers Jatim”. Saudara-saudara JPers Jatim yang lama sebagian sudah hijrah karena berbagai urusan. Lalu, karena animo petualang dari seluruh Indonesia, termasuk Jatim, terhadap Jejak Petualang Community begitu besar, sebagian JPers Jatim yang tersisa ini berinisiatif untuk membentuk grup fb dengan nama “JPers Jatim” dengan tujuan untuk mempersatukan JPers-JPers yang tersebar di seuruh bumi timur Pulau Jawa ini.
Dan, pendakian ke Gunung Penanggungan tanggal 12-13 Mei kemarin jadi semacam ajang kopdar bagi teman-teman yang baru tergabung dalam grup, bahkan ada yang ikut kopdar dulu baru masuk ke grup. Tidak masalah. Padahal rencananya saya hanya akan mendaki berdua dengan seorang teman perempuan dari Surabaya, ternyata banyak yang tertarik. Jadilah hari itu kami mendaki ber-12 dari jalur Tamiajeng.
siluet Penanggungan
Siluet
Penanggungan setelah musim penghujan masih menyisakan rumput-rumput tinggi yang menyubur, semak yang merimbun, juga tanah yang licin. Tampaknya setelah lebih dari dua tahun saya tidak ke sana, banyak perubahan yang terjadi. Pertama, sekarang sudah ada pos perizinan bagi pendaki yang hendak ke sana, disediakan juga tempat untuk parker motor. Tarif izin pendakian sebesar Rp 3.000,- dan tarif parkir motor sebesar Rp 5.000,-. Kedua, gubuk kayu sederhana (pos perhutani) yang dulu ada di tengah gunung kini sudah tidak ada dan berganti menjadi tanah lapang saja yang kira-kira cukup untuk beristirahat delapan orang. Ketiga, daerah perladangan yang tadinya sampai ke pos perhutani kini sudah mulai berkurang. Mungkin ini gerakan menghijaukan kembali Penanggungan. Ada bagusnya juga. Meskipun begitu, ternyata keterjalan jalur menuju puncak tak banyak berubah. Masih berbatu dan lumayan terjal.
Malam minggu kemarin, Gunung Penanggungan bagaikan pasar. Ramai sekali. Ada yang camp di Pos Puncak Bayangan (tanah lapang) dan masih banyak juga yang camp di puncak. Semuanya asik dengan kesibukan masing-masing. Kami sendiri naik sekitar pukul 10 malam dan tiba di puncak menjelang subuh. Sepanjang perjalanan yang melelahkan ini, lampu-lampu kota di bawah sana menjadi penghibur yang berarti. Arak-arakan awan di malam itu pun turut mempercantik warna langit dan kluster Gunung Arjuno-Welirang.
Pagi hari, meskipun sunrise tidak terlalu sempurna, tapi tetap membiaskan kecantikan kepada puncak Gunung Penanggungan. Yap, cantik sekali bagai di dunia antah berantah. Itulah alasan kenapa saya selalu suka dengan Gunung Penanggungan. Puncaknya begitu jelita.
Hmm… ini sedikit curhatan saya saja, setelah lebih dari dua tahun tak mendaki gunung, kaki saya langsung kaku ketika di Penanggungan. Sakit semua. Belum lagi kemarin begitu banyak ulat bulu berwarna hitam yang panjangnya bisa melebihi 10 cm. Sedikit tersiksa lahir batin saat turun gunung karena di kanan kiri atas bawah ulat semua. Hiks. Baru kali ini saya melihat ulat bulu begitu banyak di Gunung Penanggungan.

01 Mei 2012

Wisata Komplit di Taman Nasional Baluran


Apa yang bisa saya dapatkan dengan berwisata di Taman Nasional Baluran? Saya yakin pertanyaan seperti itu seringkali muncul di benak orang-orang. Sekilas, berwisata ke taman nasional tampak kurang greget karena dari segi tantangan terasa kurang. Tapiii… Saya tidak setuju dengan pendapat seperti itu. Just FYI, kemarin saya habis dari TN Baluran lhoo… ^_^
Savana Bekol Baluran

Taman Nasional Baluran atau sering disebut Africa van Java terletak di Kabupaten Situbondo, dekat sekali dengan perbatasan Situbondo-Banyuwangi. Untuk keterangan lengkap mengenai Baluran bisa dilihat di web TN Baluran. Di sini saya cuma mau sedikit bercerita tentang “what we can do in Baluran National Park”. Ini berdasarkan pengalaman pribadi di sana 2D1N.
1.     Kita bisa mengamati satwa dari menara pandang Bekol. Letaknya di atas bukit kecil di belakang pos Bekol. Sebaiknya Anda ke tempat ini pada sore atau pagi hari karena saat itu satwa seperti rusa sedang asik-asiknya jalan-jalan atau mencari makan. Dari sini kita juga bisa mengamati sunset di balik Gunung Baluran atau sunrise Selat Bali lho. Ssstt.. jangan lupa bawa kamera dan lensa tele supaya bisa menangkap gambar satwa yang nun jauh di savana.
Kabut pagi hutan baluran

2.     Kita bisa bersafari malam di Savana Bekol, bisa dengan jalan kaki atau naik kendaraan. Karena kemarin kami tidak bersepatu dan ada yang bercelana pendek kami memutuskan untuk memakai mobil. Ini demi keamanan karena kata petugas, di sana masih banyak ular berkeliaran. Apa serunya bersafari malam? Bisa lihat burung hantu, burung-burung malam yang suka berkumpul di tengah jalan, bisa melihat satwa seperti rusa di malam hari dari jarak dekat. Mata-mata mereka menyala terkena sorot lampu. Dan mereka nggak lari lho, mungkin karena kena cahaya mereka jadi rabun sesaat. Rusanya banyaaakkk… Keren! Kemarin kami malah sempat ke Pantai Bama sampai beberapa jam.
Bintang laut

3.     Jogging di savana. Mumpung lagi di tempat yang udaranya super bersih, ada baiknya kita menyempatkan diri untuk berolahraga di pagi hari, menyehatkan jantung dan paru-paru. Kalau saya kemarin hanya jalan-jalan setelah beberapa saat sebelumnya melihat sekumpulan rusa dari menara pandang. Lalu kami pun memutuskan untuk mendatangi mereka. Ssstt… pelan-pelan.. jangan bersuara.. jepretjepretjepret.. ah mereka menyadari kehadiran manusia.. dan mereka pun segera menghilang. Seru! Saat siang hari pun kita bisa bermain-ain di savana supaya bisa lebih merasakan sensasi Afrika van Java.
Rusa Baluran

4.     Olahraga air di Pantai Bama. Lengkap sudah Taman Nasional Baluran ini. Ada gunung, hutan, savana, bakau, dan juga pantai. Nikmaaattt! Semakin siang lautnya semakin terlihat berwarna biru dan semakin jernih. Saya memulai aktivitas di sini sekitar pukul 9 pagi. Ada beberapa pilihan: berjemur, berkano, atau bersnorkeling. Kemarin saya mencoba ketiganya. Hehe.. Tapi untuk bisa melihat karang yang indah dan ikan-ikan yang cantik kita harus berenang agak jauh dari bibir pantai. Tapi, masih aman kok, lautnya dangkal. Pasti Anda nggak akan bosan main di Pantai Bama ini.
Pantai Bama

5.   Kita bisa juga melakukan aktivitas bird watching di jalur yang sudah ada atau berjalan-jalan ke dermaga dengan melewati hutan bakau. Wow.. khusus yang ini kemarin saya melakukannya sendirian. Ada sensasi seremnya karena banyak kera dan monyet hitam mengamati dan meneriaki saya dari atas pohon, lalu ada gerakan-gerakan di bawah daun-daun kering, di antara akar-akar bakau, dan di air. Hyaa… Serasa di film Anaconda. Kalau mau Anda bisa juga menyusuri pantai dan mencari the secret beach yang sepi dan bisa memberikan Anda kesempatan berbikini ria. ^_^

Masih banyak yang lainnyaa… Terserah Anda mau memilih yang sekadar wisata keluarga semacam piknik di Pantai Bama atau yang petualangan ekstrim seperti ekspedisi Gunung Baluran. Sesuaikan dengan budget juga ya. Biaya masuk dan menginap murah meriah kok. Akses ke sana juga mudah, terletak di sisi jalan dekat perbatasan Situbondo dan Banyuwangi, di jalur utama Jalan Surabaya-Bali. Oh iya, sekarang di TN Baluran listrik tersedia 24 jam karena sekarang mereka sudah memanfaatkan solar cell energy.
Sayangnya kami belum berkesempatan melihat banteng dan macan. Hikss.. Kata Mas Tyo JP Survival yang habis ketemu macan di Baluran akhir Maret kemarin via SMS, “Wah berarti kamu belum beruntung, hehe”. Cape deehhh Masss!