Tampilkan postingan dengan label Jejak Petualang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jejak Petualang. Tampilkan semua postingan

30 Juni 2015

Toko Perlengkapan Outdoor Sidoarjo

Update: Per Tanggal 1 Juli 2017, toko Kosong Tigasatu pindah ke Jalan R. A. Kartini no.1 Sidoarjo (dekat alun-alun Sidoarjo)


Alhamdulillah telah kami buka sebuah toko offline (sebelumnya jual online saja) perlengkapan dan peralatan outdoor di daerah Sidoarjo tanggal 10 Juni kemarin. Kami menjual berbagai macam kebutuhan untuk mendaki gunung seperti tenda, tas carrier, daypack, travel pouch, tas selempang, matras, kompor lapangan portable, cooking set, nesting, headlamp, lampu tenda, sepatu hiking, sandal gunung, jaket gunung polar, jaket gunung waterproof, sleeping bag, kaos adventure, baselayer, celana outdoor, celana pendek, kompas, sarung tangan, kursi lipat, trekking pole, rain cover bag, dll. Stok barang bisa berubah-ubah dan bertambah sesuai dengan kebutuhan dan permintaan teman-teman pemburu peralatan outdoor Sidoarjo dan Surabaya. Insya Allah.

Produk-produk yang kami jual tidak hanya dari satu brand saja. Kami berusaha untuk menyediakan beberapa merek baik produk lokal maupun produk-produk branded dari luar negeri. Brand lokal yang ada di toko kami: Makalu Outdoor, Consina, Klettern, RedMan, Avtech. Brand luar yang kami sediakan: Jack wolfskin, The North Face (TNF), Salewa, Salomon, BFL Outdoor, Trespass, dll (stok menyesuaikan dengan situasi dan kondisi). Produk-produk replika jaket/celana TNF JWS Deuter Arcteryc juga ada kok.

Buat teman-teman penggiat alam, pendaki gunung, ikatan pendaki gunungpecinta alam, backpacker, backpacker sidoarjo, backpacker surabayatraveler, freelancer, pengelana, pebolang, avonturir, pecinta kemping, dsb yang tinggal di daerah Sidoarjo, Surabaya, Pandaan, Krian, Mojokerto, dan sekitarnya boleh mampir ke toko kami untuk melengkapi kebutuhan peralatan outdoor teman-teman. Cuma mampir dan lihat-lihat saja juga boleh. Cuma mampir ngobrol saja juga boleh. Mampir untuk menawari kami barang juga boleh. Mampir untuk diskusi produk dan cerita-cerita soal pergunungan juga boleh. Mampir-mampir ajalah pokoknya untuk menjalin tali silaturahmi.

Nama Toko     : Kosong Tigasatu Adv Store
Cp                   : wa/sms/call 081234908773 / 081380083373
                          Pin bb D54699E7
Ready stock jaket gunung The North Face (TNF), Berghaus, Salewa, Mountain Equipment new n original
Jaket salewa ladura-dura original, jaket mountain equipment waterproof, jaket salewa toble polarlite original, vest/rompi salewa...
Jaket TNF Vortex Boys original, jaket TNF resolve men original, jaket TNF mountain light triclimate goretex original, jaket berghaus primaloft original..
 Jaket TNF flyweight hoodie original, jaket TNF goretex paclite original, Jaket TNF resolve women original, Jaket salewa vesuvian original..

Berikut ini beberapa foto display perlengkapan outdoor di toko kami di Sidoarjo.


















Jadi, yang mencari perlatan outdoor nggak usah ragu untuk datang ke toko outdoor kami di Sidoarjo. Toko outdoor kami cuma lima menit dari Museum Mpu Tantular Sidoarjo. Toko outdoor kami cuma 10 menit dari alun-alun Sidoarjo. Toko outdoor kami mudah dijangkau baik dari Sidoarjo kota maupun Surabaya. Kami pun melayani pembelian secara online dan bisa kirim ke seluruh Indonesia baik via JNE, POS Indonesia, Dakota Cargo, Pahala Ekspress, dll. https://www.instagram.com/031advstore/

02 Juni 2009

Surabaya-Porong (Kencan tak Romantis)

Rata Penuh

“Hahaha… edan!” mz Kohan mengatakan hal itu di sebelahku saat kami sedang berjalan kaki di trotoar jalan raya Sidoarjo.
“Katene nang endi (mau ke mana)?” tanya ibuku sebelum aku berangkat.
“Nang Porong Buk, mlaku-mlaku ambek mz Kohan (ke Porong Bu, jalan-jalan ama mz Kohan),” jawabku saat itu.
“Laopo panas-panas mlaku-mlaku. Ati-ati! (ngapain panas-panas jalan-jalan. Hati-hati!)” jawab ibuku.

Seandainya kami sepasang kekasih, kami adalah pasangan kekasih yang paling tidak romantis di dunia. Mz Kohan sebagai pasangan lelaki yang paling tega terhadap pacarnya, dan aku adalah pasangan cewek gila yang mau-maunya diajak edan. Untungnya kami bukan pasangan kekasih. Ya… ini karena kami memutuskan untuk ke Porong naik mersikil alias jalan kaki. Sebenarnya ini adalah ide mz Kohan sejak lama dan baru terlaksana Sabtu, 30 Mei 2009 bersamaku. Kenapa aku ikut? Mungkin karena kecewa tidak jadi mendaki ke Lawu dan mungkin juga aku sudah tertular virus edan mz Kohan.

“Mission started. Aku berangkat.” itu isi SMS mz Kohan kepadaku sekitar pukul 05.40 a.m. Saat itu aku masih asik telpon-telponan dengan seseorang di Jakarta sana ^_^. Semalam saat nongkrong di kampus UNESA tiba-tiba pikiran untuk mewujudkan keinginan itu timbul Aku telah menyanggupi ikut dengannya, tapi aku start dari Sidoarjo saja karena rute Surabaya-Porong tentulah melewati jalanan dekat rumahku.

Pukul 09.40 a.m aku berangkat berjalan kaki menuju SMAN 1 Sidoarjo, sekolahku dulu, di mana mz Kohan sedang menungguku untuk menemaninya ke Porong. Akhirnya dia tiba juga di Sidoarjo. ^_^. Untuk apa kami melakukan misi ini? Tenang saja, kami punya jawabannya. Ini bukan perjalanan tanpa arti kok.
Alasan itu antara lain:
1. Memperingati 3 tahun keluarnya Lumpur lapindo (29 Mei),
2. Memperingati ulang tahun kota Surabaya (31 Mei), dan
3. Mengisi buku harian JPers Surabaya dengan cerita-cerita unik dan menyenangkan.
Nggak ada yang salah kan dengan alas an kami? ^_^

Walaupun Porong masuk ke dalam wilayah kabupaten Sidoarjo, tapi menuju ke sana juga sangat melelahkan. Berbeda dengan mendaki gunung di mana kita akan menyaksikan pemandangan indah khas pegunungan yang mendinginkan kalbu walau kaki sudah panas, berjalan di kota ruwet kita akan merasakan fenomena masyarakat sebenarnya. Mulai dari macet, polusi, trotoar untuk pejalan kaki yang berubah fungsi menjadi tempat orang berjualan berbagai macam barang atau jajanan.

Sekitar 15 km kami tempuh. Mz Kohan yang sudah berjalan dari pagi nampak lelah, aku masih fit karena baru memulai perjalanan. Ngobrol ngalor ngidul, duduk sana-sini, foto malu-maluin, dan beli jus buah adalah sekilas apa yang kami lakukan di jalan. Aku tak lupa memakai payung yang dibawa mz Kohan. Semakin lama semakin panas. Kadang kami masih menyempatkan posting di facebook. Barulah sekitar pukul 1 siang bendungan Lumpur lapindo mulai tampak. Akhirnya.. sebentar lagi sampai..!

Mz Doifani sebagai tim penjemput sudah menunggu daritadi. Berturut-turut mz Hero dan Tias juga datang. Kami ngeteh di warung pinggir jalan. Mendinginkan tenggorokan, menyelonjorkan kaki. “Naik motor cepet kok jalan,” ejek mz Hero dan mz Dhoi pada kami sambil tertawa riang. “Yee behno, lapo pean nyusul mrene hayoo (biar, ngapain kalian nyusulin ke sini)?!” balasku ga mau kalah. Toh tadi pagi Mz Dhoi juga sempet mau ikutan jalan kaki, hanya saja dia terlambat. Wkwkw…! Kami akan naik ke atas tanggul kalau Mz Wahyu sudah datang. Sekarang kami minum es buah dulu ^_^.

Menjelang ashar mz Wahyu datang, lalu kami naik ke tanggul dengan ditarik biaya masuk Rp 5.000,- per motor. Menyisir sisi barat tanggul Lapindo sudah cukup bagi kami karena jika ingin masuk lebih jauh ke sisi timur harus bayar Rp 5.000,- lagi. Ah tidak!! Cukup di tempat itu kami berhenti, duduk, ngobrol, mengibarkan banner JPers, foto, dan memandangi genangan air dan lumpur. Untung sudah sore jadi tidak terlalu panas, bahkan semilir angin sedikit menyegarkan kami.

Tidak berlama-lama kami kembali ke Sidoarjo dan mampir ke warung nasi belut dan nasi wader. Mz Dadang yang tadinya tidak ikut ke Porong akhirnya menyusul ke Sidoarjo. Ada saja tingkah Hero yang menggelitik sore itu. Dia tidak mau makan nasi belutnya karena tidak ada kecap. Akhirnya ia pergi dulu survival kecap entah ke mana, barulah dia mau makan. Dasar Hero aneh!

“Selamaaaatttt.. anda sukses jalan sampai Porong!” itu yang sempat aku dengar dari mulut mz Hero saat ia menyiramkan segelas teh hangat sisa minumku tadi ke badanku. Ah lagi-lagi dikau mengerjaiku. Tapi terima kasih ya udah mau menjemputku dan mz Kohan. Terima kasih JPers Surabaya. Satu lagi cerita-cerita unik tertulis di diary kita.

Pulang (NU Bag.III)

Sekitar pukul 5 p.m kami (kecuali mami Ayu) tiba di rumahku di Sidoarjo. Pelangi warna-warni nampak indah di sisi tenggara menyambut kedatangan kami dari Malang. Ibu mempersilahkan kami masuk dan menyuguhkan minuman hangat buat kami yang baru berbasah-basahan dengan hujan. Kami saling bercerita mengenai keunikan motor Hero selama perjalanan pulang tadi.

Setelah berpisah dengan teman-teman di Cangar kami (aku, Tias, Kohan, Hero, Udin, Dadang, Doifani, Gentong dan mami Ayu) harus segera kembali ke Surabaya dan Sidoarjo. Rute yang akan kami tempuh kira-kira seperti ini: Cangar-Pacet-Mojosari-Sidoarjo-Surabaya. Saat itu hujan yang awalnya rintik-rintik bertambah deras. Jalur Cangar-Pacet adalah jalanan aspal naik turun berbelok-belok dengan kanan kiri vegetasi hutan tropis yang masih hijau lebat. Hero yang terbiasa ngebut dengan motornya saat itu sedikit terhambat dengan adanya hujan. Ban motornya tidak cocok dengan jalanan basah. Aku yang diboncengnya jadi sedikit ketakutan. Terbayang jika tiba-tiba hero lengah, ban selip, dan kami terjatuh dalam jurang-jurang pinggir jalan itu. Naudzubillah….

Tuhan Maha baik kok. Kami semua masih diberi keselamatan. Walaupun aku, Hero, dan Tias basah kuyup karena hujan dan tidak membawa raincoat. Kami memutuskan untuk makan siang dulu di Pacet sembari menunggu hujan deras itu reda. Sekitar satu jam kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju arah Mojosari. Seperti biasa Hero dan aku di depan, mami Ayu di barisan ke dua, kemudian yang lain beriring-iringan menyusul di belakang. Suatu kali Hero berhenti di pom bensin, yang lainpun berhenti. Setelah istirahat dan sholat kami melanjutkan misi pulang ini. Ternyata dari situlah awal keunikan motor Hero terjadi. Mami Ayu melesat cepat di depan, motor Hero ngambek. Berhenti seketika. Tidak bisa distarter. Lalu dibetulkan sebentar – jalan – mogok lagi. Dan akhirnya sang pahlawan bengkel (Gentong dan Doifani) turun tangan tepat di depan sebuah masjid di daerah Mojosari. Entah diapakan, apa yang macet, atau bagaimana, sebagai seorang cewek yang nggak ngerti mesin, aku hanya bisa menunggu, begitu juga teman yang lain.

Lebih dari setengah jam akhirnya motor Hero bisa jalan lagi. Kami lanjut perjalanan. Namun, motor Hero masih ngambek, tidak mau jalan. Lagi-lagi kami berhenti dan mereka bertiga (Hero, Doifani, dan Gentong) membetulkan motor di depan sebuah bengkel. Sekitar setengah jam kami menunggu. Dan nampaknya Hero sedikit capek menangani motornya. Sedari tadi awal motornya mogok, tak sekalipun ia melepas helemnya. Kenapa rO?

Motor jalan…. Tapi setiap beberapa kilometer pasti motor ini berhenti alias ngambek alias mogok. Tinggal membuka penutup bensin sebentar lalu ditutup lagi distarter lagi motorpun jalan lagi. Hal ini terjadi berulang-ulang hingga tiba di rumahku. Berapa kali mogok ya? Mungkin lebih dari 10 kali. Kasihan.. Tapi jadi bahan tertawaan! ^_^

Ah.. JPers!! Ada-ada saja polah tingkah dan pengalaman unik. Pelangi itu suka dengan persahabatan kita, karena itu dia menampakkan diri, agar kita melihat warna-warninya, agar persahabatn kita penuh warna, insya Allah.

Tour de Cangar (NU bag. II)

Malam itu kami terlelap di rumah Mz Tovik di Batu, Malang. Udara yang dingin memberikan kenikmatan tersendiri dalam menikmati hangat sleeping bag kami masing-masing.

Keesokan paginya seperti biasa kamar mandi menjadi rebutan sekitar +/-20 orang dari JPers Jatim dan teman-teman dari Jakarta. Pagi itu kami tidak membeli makanan di warung, tetapi mami Ayu berinisiatif memasak buat kami semua. Beberapa orang ikut membantunya (saya tidak), alhasil jadilah pagi itu kami menyantap sarden, sambel terong pedas, oseng tempe, dll.

Sebelum pukul 10 a.m kami sudah bersiap berangkat ke Cangar, mau mandi air panas, berendam. Sebagian naik mobil dan sebagian yang lain iring-iringan naik motor. Menikmati bukit-bukit yang sebagian telah menjadi perkebunan, jalanan menikung dan naik turun, pemandangan indah menemani kami sampai di wisata air panas Cangar. Tiba di sana semua menjadi agak kikuk karena ramainya orang. Apa boleh buat, ini tempat umum, mau tidak mau ya kami harus berbaur. Rugi dong udah datang jauh-jauh, bayar lagi.. fiuuhh…!!

Kolam air panas jadi sasaran pertama JPers dan SIOUX. Hanya beberapa orang saja yang tetap di atas karena mengemban tugas mengabadikan tiap-tiap momen penting kegilaan kami. Cebur-ceburan ramai sekali di kolam sempit itu. Saling tarik-menarik dan dorong mendorong adalah kebiasaan manusia-manusia ini. Termasuk ketika saya masih bersantai duduk di pinggir kolam, Hero menarik saya hingga “Byuurr…!!”. Cekrik..cekrik..cekrik.. suara kamera mengambil gambar. Fuihh….!

Tak puas di satu kolam saja kami pindah ke kolam lain yang terlihat lebih luas dan bersih. Rupanya kolam biasa (enggak panas) dengan kedalaman 1,5 meter. Aksi tarik-menarik masih terjadi. Tias yang sedari tadi memutuskan tidak berenang akhirnya menjadi korban keganasan mereka. Mau tidak mau yah basah . Yang di atas melemparkan koin atau barang apapun sejenisnya, dan yang di dalam kolam berebutan mencari. Gendong-gendongan sesama teman di kolam begitu menyenangkan. ^_^

Sudah tengah hari saat Mz Aji menginstruksi kami agar segera bersia-siap pulang. Saatnya kami kembali ke peraduan masing-masing . Temen-temen SIOUX harus kembali ke Jakarta, JPers Jatim harus kembali ke rumahnya masing-masing. Hiikkss…. Tak terasa waktu yang singkat ini memberikan kesan sangat hangat di hati yang akan selalu tersimpan sebagai memori-memori unik bersama kawan cyber. Luv you all…!!

25 Mei 2009

JAMBORE JEJAK PETUALANG 3

it’s all about the Nature
it’s all about Adventure …
it’s all about You……


JAMBORE JEJAK PETUALANG 3

Sabtu - Minggu, 8 – 9 Agustus 2009
Bumi Perkemahan Ranca Upas, Jl. Babakan Jampang – Cibuni, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat


… Lebih dari Seribu orang Petualang Indonesia berkumpul, bercanda dan berkegiatan bersama untuk memupuk tali persaudaraan, peduli dan menghijaukan Bumi Nusantara..…..

Mountain Bike, Fun Orienteering,
Trekking (Snake Handling, Survival, Obat Alam, Intepretasi Hutan, Fotografi Alam, Jurnalistik Alam), Malam Jejak Petualang, Adopsi Pohon dan Penghijauan, Global Development Village bertema "Bumi Indonesia" , serta Fun Games dengan beragam lomba.....

Persyaratan Peserta :
1. Usia minimal 15 tahun (fotocopy KTP atau kartu pelajar)
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Mengisi form biodata peserta
4. Membentuk tim yang terdiri dari 3 orang tim
5. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 300.000,00 /tim
6. Sanggup menaati tata tertib Jambore Jejak Petualang 3


Fasilitas per orang peserta
1. Kaos kegiatan
2. Gelang Peserta
3. Tanda Peserta
4. Satu kali Snack dan air mineral saat daftar ulang
5. Satu bibit pohon adopsi (jenis bibit telah ditentukan)
6. Biaya masuk lokasi kegiatan
7. Peralatan umum kegiatan
8. Kapling tapak kemah + pemandian air panas
9. Transportasi droping saat pulang dari Ranca Upas ke Kota Bandung

Catatan :
1. Perlengkapan perkemahan dan sarana pendukung perkemahan disediakan sendiri oleh tim peserta
2. Biaya pendaftaran tidak termasuk makan/logistik selama kegiatan
3. Biaya tidak termasuk transportasi keberangkatan dari tempat tinggal ke lokasi di bumi perkemahan Ranca Upas, Ciwidey


PENDAFTARAN peserta akan segera dibuka ….

Nantikan informasi berikutnya di www.jambore.jejakpetualang.org atau milist jejakpetualang@yahoogroups.com

email panitia : info@jejakpetualang.org

Organized by :
member milist jejakpetualang@yahoogroups.com
Jejak Petualang Community (www.jejakpetualang.multiply.com)


Panitia Jambore JP3
Ketua (Campchief),

aji rachmat

Nuansa Ular VI (Bag. I)































"Ular?? Malas ah! Serem. Tau-tau ntar digigit, kena bisa terus mati," kata seseorang ketika kuajak ke Malang untuk mengikuti workshop Nuansa Ular oleh SIOUX (lembaga studi ular Indonesia) yang bekerjasama dengan PT.Otsuka dan Jpers Jatim. Harus dimaklumi bahwa persepsi setiap orang tentang ular berbeda-beda. Ada yang berpersepsi positif, tapi tidak jarang juga yang berpersepsi negatif. Sebagian besar menganggap ular itu menakutkan. Perlu dijauhi dan kalau perlu dibunuh apabila mereka mendekat.

Hal inilah yang ingin diluruskan oleh teman-teman SIOUX. Karena itu diadakanlah Nuansa Ular VI di Malang, Sabtu, 9 Mei 2009. Acara tersebut berupa workshop yang diisi materi kelas dan juga praktek lapangan. Pematerinya adalah instruktur SIOUX dan muscle SIOUX yang sudah berpengalaman dalam masalah yang berhubungan dengan ular. Acara tersebut bertempat di Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang. Pagi itu panitia sempat terkejut mendapati bahwa peserta Nuansa Ular melebihi target yang diharapkan. Dari 75 target, ternyata peserta yang daftar hingga 85. Makalah yang sudah disiapkan harus diperbanyak lagi. Namun ini bukanlah sebuah musibah. Justru dengan begini tujuan SIOUX akan dapat diterima masyarakat luas dengan cepat.

















Acara tersebut dimulai sekitar pukul 09.15 WIB. Langsung materi oleh Mz Aji dan muscle yang lain. Peserta workshop nampaknya sangat tertarik dengan penjelasan-penjelasan mengenai ular. Mereka antusias mendengarkan dan juga bertanya. Suasanan di ruangan itupun tidak kaku. Tidak jarang derai tawa muncul ketika pemateri mengatakan sesuatu yang lucu. Apalagi ditambah dengan adanya hadiah-hadiah bagi mereka yang aktif berpartisipasi dalam bentuk tanya jawab pertanyaan. Menjelang dhuhur waktu ishoma pun tiba. Peserta diberi fasilitas makan dan minum gratis (kan udah bayar di muka :p). Banyak peserta yang mengerubungi beberapa ular yang dipajang di luar ruangan. Mereka tertarik untuk bertanya dan juga foto-foto dengan ular-ular lucu tersebut.

Setelah ishoma, worksop pun dilanjutkan. Kali ini bentuknya bukan materi kelas, tetapi praktek lapangan. Tim SIOUX ingin menunjukkan bahwa sesungguhnya ular itu tidak takut garam. SElain itu tim SIOUX juga menunjukkan bebrapa ular mulai dari yang tidak berbisa, berbisa menengah, bahkan sampai yang bisanya tinggi. Ada sebuah peristiwa menarik yang menunjukkan keberanian seseorang dalam hubungannya dengan ular. Seorang mahasiswa peserta workshop asal FKH Unair Surabaya digigit oleh ular piton ketika berusaha menangkapnya. Namun tidak perlu khawatir, tim SIOUX akan sigap menghadapi hal-hal yang berhubungan dengan ular.






















Acara ini berakhir setelah Ashar. Semuanya nampak senang telah mendapatkan ilmu yang baru, dan diharapkan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. pikiran negatif tantang ular perlu ditepis, yang penting punya ilmunya semua akan beres, insya Allah. Mba Riri yang sedari tadi sibuk membuat sertifikatpun nampaknya lega. Acara hari itu selesai dengan sekses sembari melebarkan harapan untuk melindungi ular. Jangan Bunuh Ular!!

02 April 2009

Aku Benci Hujan Hari Ini

Hujan deras melanda Sidoarjo dan Surabaya hari-hari ini. Petir seolah menyambar kesana kemari. Meledak di atas kepala memekakkan telinga. Mau ke mana-mana mulai siang hingga malam jadi susah. Awan hitam sudah tak sabar menumpahkan beban yang ditanggungnya.

Tepat 1 April 2009 kemarin teman-teman Jpers Surabaya kumpul-kumpul di tempat Hero. Alasannya karena kostannya kedatangan dua tamu Jpers Jakarta yang mau mendaki ke Rinjani. Aku? Seperti biasa, tidak bisa datang karena hujan dan petir menjamah Sidoarjo. Lagipula posisi rumahku paling jauh di tengah-tengah kota Sidoarjo, sedangkan yang lain di Surabaya. Acara pesta blackforest ulang tahun Hero pun malas kudatangi. Aku lebih memilih tidur dan belajar di rumah biar penyakit bodoh ini segera tamat dari hidupku.

Bukan Nurul namaku kalau tak suka kelayapan. Siang ini aku langsung tancap ke kostnya Hero seusai kuliah Sejarah Sastra dengan dosen yang gokil tapi patut untuk disegani. Tiba di kost Hero aku dan teman-teman tak bisa ke mana-mana hanya karena satu alasan. Hujan!

Aku benci hujan hari ini....!

23 Maret 2009

Damai

Malam ini aku, Tias, dan mz Kohan sedang ngobrol sembari melahap bulatan2 bakso di halaman fakultas teknik Unesa. Ngapain yah...? hehe.. cuman cangkruk ga jelas.. menikmati sepinya malam yang lama kurindukan. Ah damainya..

Padahal tugas filsafat bahasa sedang menantiku di rumah. Pak dosen maafkan aku ya..

Aku cinta damai..

17 Maret 2009

Aksi Tanam 2000 Pohon


Foto-foto bisa dilihat di sini.

Sore itu aku, Mz dadank, Tias, Mz Wahyu, Mz Hero, dan Mz Mbenk berangkat ke Malang naik motor star dari rumahku di Sidoarjo. Niatnya besok mau ikutan aksi tanam 2000 pohon di pos II lereng gunung Arjuno jalur Lawang. Biar nggak telat kami perwakilan dari JPers menginap dulu di rumah Mz Tovik. Sekitar jam 9 malam Mba Devim datang juga dari Probolinggo. Setelah itu kami beli makan sampai hamper tengah malam.

Keesokan harinya, 8 Februari 2009 pagi-pagi kami berangkat ke PT. Otsuka. Acara ini dipanitiai oleh Pecinta Alam Indrialoka PT. Otsauka Lawang. Mz Kohan dan Mz Doi pagi itu juga bergabung. Mereka berdua datang langsung dari Surabaya. Ditambah Mz Aji dari Jakarta semakin lengkaplah tim JPers yang ikut kegiatan mulia ini. Dengan banner JPers yang keramat ini kami menjadi tim paling narsis di tempat itu. Tim lain duduk-duduk ngobrol, sedang kami foto-foto terus tanpa malu.

Diikuti oleh sekitar 300 peserta teman-teman pecinta alam se-Malang Raya acara ini insya Allah sukses. Kami menikmati berjalan beramai-ramai sampai pos II dan bersama-sama pula menanam 2000 pohon untuk penghijauan.



Setelah makan siang dan pembagian hadiah kami kembali ke PT Otsuka dan seperti biasa lagi-lagi foto-foto narsis dan ngobrol asik sampai akhirnya kami harus kembali ke rumah Mz Tovik. Malamnya kami hendak melepas kepulangan Mz Aji, tapi sungguh suatu khilaf akibat kecapekan kami telat. :D Maaf ya Mz….

Pulang jam 10 malem dari rumah Om Silo, masih sempat foto-foto di depan masjid Cheng Hoo di Pandaan. Fiuhh….. dan akhirnya aku tiba di rumah tepat jam 12 malem. Ngantuk.. capek.. tidur…!!