Foto-foto bisa dilihat di sini.
Terdampar di Terminal Bungurasih
Seperti rencana semula tim Buser Semeru akan memulai perjalanan tanggal 16 Juli 2008. Aku yang termasuk salah satu dari 30 personel berangkat ke Terminal Bungurasih pukul 10.30 a.m. seorang diri naik angkot Rp 5.000,-. Nyampe di Bungur aku langsung menuju halaman Musholla tempat tim dari Surabaya janjian. Wooo.. curang!! Nyampe sana cuma ada Mba Yuni (temennya Mz Hero), jadi deh kita berdua nongkrong di situ. Ga lama kemudian datang Mz wahyu ‘n Mz Kohan, lumayanlah agak rame dikit. Menjelang Dhuhur baru Mz Hero datang dengan membawa seabrek kaos trip Buser Semeru. Lama… lama… lama… Jendral Mbenk di mana?? Tim yang dari kota lain aja udah kumpul di Malang :d. Sekitar jam 02.00 p.m. Jendral datang trus ngangkut barang kami berempat (Nurul, Yuni, Hero, Wahyu), setelah itu barulah kami naik bus patas @Rp 15.000,-.
Dua jam kemudian tiba di Terminal Arjosari, menyempatkan shalat dulu trus menuju Tumpang dengan lyn TA @ Rp 4.500,-. Setelah magrib kami baru tiba di Tumpang dan disambut Jendral Mbenk ‘n Om Gonjess, lalu kami diangkut menuju rumah Pak Laman.
Menuju Ranupane
Tiba di rumah Pak Laman kami disambut temen2 yang lain, dan wuahhh…. Aku dapat kado spesial dari Mz Arif Ykt, jitakan di kepala yang tak kuduga (kurang ajyaarr!!) wah.. wah.. asik asik temen baru! Ternyata yang berangkat hanya 24 orang, lha… yang enam kemana atuh??
Selepas shalat Isya’ kami berdesak-desakan di dalam truk (@Rp 25.000,-) menuju Ranupane. Orang-orang pada rame, duduk susah, berdiri susah, mau kentut aja susah J.. Sekitar jam sembilan malam kami tiba di Ranupane, di sebuah toko kecil yang menjual berbagai barang, dan kami memesan nasi goreng di sini.
Lalu jendral Mbenk membawa kami ke rumah Pak Ingot. Malam itu kami bobo’ di sana. Oya kami kelaparan nunggu nasi goreng yang kami pesan di warung tadi, secara nasinya baru datang jam 11.25 p.m. ck..ck..ck.. Wahh.. malem itu dingin banget lho.. suhunya sampe 10o hehe.. lalu bobo’ deh..
Cerita dari Ranupani
Pagi itu setelah shalat subuh aku menuju dapurnya Bu Nunuk (istri Pak Ingot), aku lihat Bu Nunuk sedang sibuk menggoreng telur. Jadilah aku bantu2 di dapur. Di sini aku dapat banyak cerita dari Bu Nunuk:
Tentang upacara Unan-Unan : Ini adalah upacaranya suku Tengger yang berada di Ranupane. Diadakan setiap sewindu (delapan tahun sekali). Unan-unan adalah upacara persembahan di sanggar yang ada di desa, dilakukan selama dua hari. Hari pertama ada semacam tari-tarian di balai desa setempat, kemudian hari kedua ritual utama yaitu persembahan kepala kerbau oleh seluruh warga desa, hmm.. nih lupa2 inget yah kalo ga salah tiap keluarga diwajibkan membuat Jodang (tempat dari kayu) yang berisi seribu potong kue. Tanggal !7-18 Juli ini adalah waktu upacara Unan-Unan, tapi sayangnya kami ga dapat menyaksikannya.
Tentang Upacara Karo : Ini juga salah satu upacara suku Tengger. Acaranya biasanya beriringan dengan Idul Fitri (biasanya 10 hari setelahnya). Tata caranya adalah setiap keluarga membuat masakan, dan tiap keluarga harus berkunjung dari satu keluarga ke keluarga lain untuk makan masakan dari keluarga yang dikunjungi tersebut dan itu hukumnya WAJIB, kalo misalnya ga datang dia dianggap sombong dan langsung menjadi cemoohan warga. Masa berkunjungnya selama satu minggu. Wew… bayangkan aja satu orang harus makan di setiap rumah dari ratusan KK. Gendut pastinya!!
Pendidikan di Ranupane : Menurut Bu Nunuk pendidikan di ranupane hampir 100 % hanya sebatas SD. Fuihh.. memprihatinkan banget!! Hanya beberapa orang, termasuk Bu Nunuk yang lulusan SMU dan itupun warga pindahan. Mengapa sebatas SD? Karena di Ranupane tak ada sekolah lanjutan, selain itu letak desa yang terpencil dan akses kendaraan yang susah juga merupakan salah satu faktor, ada juga rumor yang mengatakan bahwa anak didik lulusan SD di Ranupane tak sebanding dengan lulusan SD di tempat lain, dalam artian anak-anak Ranupane terbelakang dari segi pendidikan
Kamis, 17 Juli 2008
Ranu Kumbolo
Sekitar pukul 09.10 a.m. kami tim Buser Semeru siap berangkat ke Ranu Kumbolo. Perijinan pendakian hanya sampai di kalimati saja. Tapi itu tak mengurungkan niat kami. Trek yang kita lalui tidak terlalu berat, masih berupa bonus-bonus panjang. Hanya saja jalur pendakian yang dulunya jalan setapak dengan rerimbunan di kanan kiri jalan kini berubah menjadi jalan yang sudah dipaving hingga beberapa puluh meter setelah Pos I. Setelah itu barulah jalur yang merupakan jalan setapak dengan rerimbunan di kanan kiari jalan. Trip dengan personel 25 orang membuat perjalanan jadi lebih asyik, walaupun lama-lama terpencar juga. Pukul 14.30 kami tiba di ranu Kumbolo dan memutuskan camp di sana karena hari sudah sore (target awal camp di Kalimati).
Di Ranu Kumbolo dulu hanya ada sebuah shelter, tapi kini di sebelahnya telah berdiri sebuah homestay yang telah dicorat-coret dan kotor, bahkan jorok di kamar mandinya. Mungkin ini salah satu bagian dari pembangunan oleh pengelola TNBTS.
Sore yang menyenangkan di Kumbolo, kami bernarsis ria, jeprat-jepret sana-sini ga karuan. Apalagi didukung suasana baru (baru kenal temen2 milist) yang lebih berarti buatku. Berkumpul di tendanya Mz Andri (Purworejo) bareng Mba Ayu yang rame, Mz Wahyu yang baik hati tapi narsis, Mz Uchit yang pendiem, Mz Arif Ykt yang aneh, juga Mz Tovik yang baik hati. Waahhh… rame deeh!! So. Gara2 itu Mz Andri ke PeDe-en tendanya dikunjungi, hehehe…
Jumat, 18 Juli 2008
Kalimati
Pukul 10.30 a.m. setelah sarapan dan packing kami siap menuju Kalimati. Wow.. hari sudah panas!! Aku berjalan pake payung yang kupinjem dari Om Gonjess. Duhh panasnya minta ampun deh, sampai2 enggan jalan. Apalagi pas nyampe Oro-oro Ombo, waahhh tambah kerasa panasnya. Temen2 temen yang lain lewat di bawah (savanna), sedangkan aku ‘n Om Jess memilih melipir bukit sebelah kirinya Oro2 Ombo. Setidaknya masih ada pepohonan di situ yang lumayan bisa ngurangin panas yang menyengat.
Kami tiba di Kalimati menjelang Ashar. Wahhh leganya!! Lumayan di kalimati angina gunungnya adem euy. Apalgi di bawah pepohonan yang rindang!! Siiip deh! Ritualnya biasa bikin tenda trus masak-memasak, hehehe… ga jauh2 dari makanan lah. Oh ya kami juga menyerbu mangga bawaan Om Jess dari Jakarta. Nurul buka jasa pengupasan mangga. Kan asik tuh tiap ngupas mangga aku dapat bagian bijinya “pelok”.
Jam 5 sore pas lagi makan di tendanya Mz Andri bareng Mz Hero, Mz Aripin, n mz Wahyu tiba2 terdengar suara orang teriak-teriak dari jauh. Wooooo pasti deh itu Mz Kohan yang janji mau nyusul trip kami. Ternyata benar, dia datang bareng Mz gentong ‘n mz Pramono. Gila,, tuh orang antusias banget datang2 menggemparkan makhluk2 di Kalimati.
Setelah ngobrol2 dengan mereka dan shalat Ashar aku langsung masuk tenda. Ga peduli yang lain masih ngobrol, bercanda, atau nyanyi2 seperti yang dilakukanh Mz Andre, aku mau TIDUR!! Ini demi Summit Attack ntar malem. Aku ga mau gagal lagi sampai puncak seperti setahun lalu.
Summit Attack Mahameru
Pukul 11 malam kami bangun dan siap-siap menuju Puncak Para Dewa. Membawa bekal snack dan minuman secukupnya, mempersiapkan apa yang kami kenakan mulai dari ujung kaki sampe ujung kepala agar tak menghambat perjalanan ke puncak. Dipimpin Jendral Mbenk selaku ketua rombongan kami melakukan doa bersama. Setelah itu kami beriringan berjalan. Awalnya aku berjalan agak di belakang. Karena menyadari kelemahanku yang mudah down kalo berjalan di belakang aku meminta berjalan di depan, tepatnya di belakang Mz Hero. Aku ga mau gagal lagi mencapai puncak mahameru seperti tahun lalu.
Sejam kemudian kami tiba di Arcopodo, istirahat.. dan Mz hero yang baik menghadiaiku secuil coklat karena aku bisa jalan rada cepet (biasanya lambat bo'). Makasih Mz Hero.. lalu kami melanjutkan perjuangan paling berat di Mahameru. Aku jatuh bangun di atas pasir-pasir dan bebatuan.. aku lelah.. aku lemah.. Aku tahu kemampuanku, fisikku tak sekuat pendaki lain. Tapi aku yakin jika aku terus berjalan, dengan semangat, denagan senyum aku akan tiba walau lambat. Masih ingat aku berjalan ditemani Mz yang baik hati banget, yang mengiringiku sejak Ranupane, yaitu Mz Tovik. Aku disemangatinya terus.. terys.. dan terus...!! Teman yang mengiringiku yaitu Mba Susan, mz Arif (yang sempet kukasih kentut spesial), mz Wahyu dengan minuman jahe angetnya....
Puncak Para Dewa
Pukul 05.30 aku menginjakkan kakiku di puncak.. ya Puncak Mahameru.. Rasa puas dan haru membuncah... semua muncul.. aku berjalan tertatih, aku menangis (hikz..)!! Huahhh... aku dapat sunrise!! kirain ga dapet!! Meskipun aku agak telat!! Mz Pramono menyambutku,, asiiikkk aku dipoto( hobi narsis). Tadi sempet ga yakin bisa dapat sunrise, tapi sejak di bawah tadi aku dah yakin bisa sampe Puncak!! Bbrr... dingin euy.. tingkahku di puncak ga karu-kauan! lari sana sini, poto kamera satu ke kamera lainnya, lompat2 ga jelas!! Alhamdulillah..
Akhirnya
Kurasakan jua keindahan itu
Saat dulu tak pernah kumengerti
Mengapa mereka tak pernah bosan menengoknya
Oh Puncak Gunung
Aku senang mencumbumu dalam lelahku
Oh Puncak Gunung
Mungkin saat ini aku telah jatuh cinta padamu
Ada yang lucu... aku masih ingat dengan jelas wajah Mz Andri purworejo pas nyampe puncak, hehehehhe.. sumpah lugu, melas, seneng yang jadi satu!! hihihi.. miss you mz Andri yang lucu..
Kurasakan jua keindahan itu
Saat dulu tak pernah kumengerti
Mengapa mereka tak pernah bosan menengoknya
Oh Puncak Gunung
Aku senang mencumbumu dalam lelahku
Oh Puncak Gunung
Mungkin saat ini aku telah jatuh cinta padamu
Balik ke Kalimati
Tuhan
Aku kian mengenal itu kelemahan
Aku kian mengenal itu ketidakberdayaan
Semua itu ada padaku Tuhan
Dan semua itu tak pernah pergi dariku walau sekejap
Aku kian mengenal itu kelemahan
Aku kian mengenal itu ketidakberdayaan
Semua itu ada padaku Tuhan
Dan semua itu tak pernah pergi dariku walau sekejap
Setelah puas di puncak aku turun ditemani Mz Tovik. Wah... asiknya semeru di sini nih... turun dari puncak serasa bermain-main pasir seperti saat masih kecil dulu. Aku memakai goggle n masker biar ga mengganggu proses turun, hehehe... Naiknya susah, tapi turunnya menyenangkan! Lalu aku segera ke Kalimati, aku lariii.. dodol!! ga bawa air! dehidrasi! udah nyampe kalimati (tapi belum nyampe shelter) aku teriak2 ke temen2," woooeee airrrrrrrr!!!" eh malah diketawain mz Sinyo,, woo dasar!!! Asik nyampe kalimati dapat mangga :), sapat coklat.. trus bobo deh di tendanya Mz Andri.
Balik ke Kumbolo
Tengah hari kami balik ke Kumbolo,, aku bareng Mba Susan, Mz Pramono, Mz Tovik, Mz Kohan, Mz Wahyu, n Mz Gentong!! Pas tiba di sisi bukit di Oro2 Ombo aku mintaditinggal sendiri.. di bawah sebuah pohon aku menikmati hembusan angin.. entah siapa yang kupikirkan saat itu, pokoknya aku kangen!! Sampe ada Om Jess barulah aku ke Kumbolo.
di Kumbolo aku memutuskan ga ikut turun bareng jendral Mbank. Aku mau nyantae2 dulu di Kumbolo karena aq ga dikejar waktu. Lagian aku sambil menunggu tanggal 21 coz mau ke G.lamongan ma temen dari Probolinggo. Jadi deh malam itu aku di Kumbolo berlima ma Cepot, Om Jess, Mz Obing, n mba Ike.
Minggu, 20 juli 2008
Balik ke ranupane n Menuju Probolinggo
Jam 11 siang kami berlima turun ke Ranupane. Maunya sih sambil nikmatin pemandangan, tapi apa daya perut mulezz, so cepet2 deh lari ke Ranupane.. hampir jam 2 kemudian aku tiba di rumah Pak Ingot, trus mandi.. kenalan ama cowok cakep (hehehe), trus segera pamitan ma teman2, dan segera melaju ke Senduro dengan ojek dengan tarif Rp 50.000,- tuk menuju rumah temen dan mempersiapkan pendakian ke G.Lamongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar