25 Mei 2009

Nuansa Ular VI (Bag. I)































"Ular?? Malas ah! Serem. Tau-tau ntar digigit, kena bisa terus mati," kata seseorang ketika kuajak ke Malang untuk mengikuti workshop Nuansa Ular oleh SIOUX (lembaga studi ular Indonesia) yang bekerjasama dengan PT.Otsuka dan Jpers Jatim. Harus dimaklumi bahwa persepsi setiap orang tentang ular berbeda-beda. Ada yang berpersepsi positif, tapi tidak jarang juga yang berpersepsi negatif. Sebagian besar menganggap ular itu menakutkan. Perlu dijauhi dan kalau perlu dibunuh apabila mereka mendekat.

Hal inilah yang ingin diluruskan oleh teman-teman SIOUX. Karena itu diadakanlah Nuansa Ular VI di Malang, Sabtu, 9 Mei 2009. Acara tersebut berupa workshop yang diisi materi kelas dan juga praktek lapangan. Pematerinya adalah instruktur SIOUX dan muscle SIOUX yang sudah berpengalaman dalam masalah yang berhubungan dengan ular. Acara tersebut bertempat di Fakultas Hukum Universitas Merdeka Malang. Pagi itu panitia sempat terkejut mendapati bahwa peserta Nuansa Ular melebihi target yang diharapkan. Dari 75 target, ternyata peserta yang daftar hingga 85. Makalah yang sudah disiapkan harus diperbanyak lagi. Namun ini bukanlah sebuah musibah. Justru dengan begini tujuan SIOUX akan dapat diterima masyarakat luas dengan cepat.

















Acara tersebut dimulai sekitar pukul 09.15 WIB. Langsung materi oleh Mz Aji dan muscle yang lain. Peserta workshop nampaknya sangat tertarik dengan penjelasan-penjelasan mengenai ular. Mereka antusias mendengarkan dan juga bertanya. Suasanan di ruangan itupun tidak kaku. Tidak jarang derai tawa muncul ketika pemateri mengatakan sesuatu yang lucu. Apalagi ditambah dengan adanya hadiah-hadiah bagi mereka yang aktif berpartisipasi dalam bentuk tanya jawab pertanyaan. Menjelang dhuhur waktu ishoma pun tiba. Peserta diberi fasilitas makan dan minum gratis (kan udah bayar di muka :p). Banyak peserta yang mengerubungi beberapa ular yang dipajang di luar ruangan. Mereka tertarik untuk bertanya dan juga foto-foto dengan ular-ular lucu tersebut.

Setelah ishoma, worksop pun dilanjutkan. Kali ini bentuknya bukan materi kelas, tetapi praktek lapangan. Tim SIOUX ingin menunjukkan bahwa sesungguhnya ular itu tidak takut garam. SElain itu tim SIOUX juga menunjukkan bebrapa ular mulai dari yang tidak berbisa, berbisa menengah, bahkan sampai yang bisanya tinggi. Ada sebuah peristiwa menarik yang menunjukkan keberanian seseorang dalam hubungannya dengan ular. Seorang mahasiswa peserta workshop asal FKH Unair Surabaya digigit oleh ular piton ketika berusaha menangkapnya. Namun tidak perlu khawatir, tim SIOUX akan sigap menghadapi hal-hal yang berhubungan dengan ular.






















Acara ini berakhir setelah Ashar. Semuanya nampak senang telah mendapatkan ilmu yang baru, dan diharapkan dapat dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. pikiran negatif tantang ular perlu ditepis, yang penting punya ilmunya semua akan beres, insya Allah. Mba Riri yang sedari tadi sibuk membuat sertifikatpun nampaknya lega. Acara hari itu selesai dengan sekses sembari melebarkan harapan untuk melindungi ular. Jangan Bunuh Ular!!

2 komentar: