12 Januari 2011

Yuk Aman dan Nyaman di Jalan


Seandainya jalanan adalah sebuah jaringan, maka pengguna jalan adalah sel-sel penyusun jaringan itu. Setiap sel-sel penyusun punya fungsi tersendiri agar kestabilan jaringan tidak terganggu. Begitu juga pengguna jalan. Mereka harus menjalankan fungsinya dengan baik agar kenyamanan di jalan raya tetap terjaga.
“Jalanan adalah pembunuh yang kejam”. Tidak salah kalau banyak orang berpikir seperti itu. Seringkali saya melihat kecelakaan lalu lintas terjadi ketika saya berangkat dan atau pulang kuliah. Kebetulan empat hari dalam seminggu saya harus pulang pergi dengan mengendarai motor ke kampus, sendirian pula. Setiap kali saya melihat kecelakaan, saat itu juga dada saya berdetak sangat kencang. Mungkin ini efek trauma karena saya pernah tertabrak motor yang ngebut ketika menyebrang jalan.
Tidak hanya sekali itu saya tertabrak motor. Pernah ketika saya berangkat kuliah, sebuah motor yang dikendarai anak SMP menabrak saya dari belakang saat saya berhenti untuk mempersilakan penyeberang lewat. Saat itu tidak hanya saya yang berhenti, tapi juga sebuah mobil di depan saya, dan beberapa pengendara motor. Lalu anak itu cuma bilang, “sory mbak, remnya blong”. Uhhh…. Saya sebel banget waktu itu!
Menurut saya jalan raya adalah salah satu ruang publik yang penting bagi semua orang. Semua orang punya kepentingan. Dan salah jika keegoisan masih mendominasi pikiran kita ketika di jalan raya. Safety riding tidak hanya masalah memakai helm, memiliki SIM, dan pandai berkendara, tapi lebih dari itu, yakni menyangkut hormat-menghormati hak dan kewajiban pengguna jalan agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh faktor human error.
Meskipun Anda ahli mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi, bisa salib kanan-kiri dengan metode zig-zag, tapi jika Anda merebut hak orang lain (misalnya menerobos lampu merah), maka akan ada yang tersakiti. Syukur-syukur kalau tidak tabrakan, lha kalau tabrakan? Segala pekerjaan kita pasti akan terganggu. Belum lagi jika kendaraan rusak atau ada yang cedera. Berapa uang yang mesti dikeluarkan percuma?
Aman di jalan itu mudah kok. Bawa semua surat-surat kelengkapan berkendara, biar nggak ditilang. Hehe… Lalu kenakan alat pengaman berkendara seperti helm standard dan jaket karena udara polusi nggak baik buat kesehatan. Cek kondisi kendaraan seperti ban, bensin, dan rem. Terakhir, cek kondisi mental dan pikiran diri sendiri. Lho kok? Orang yang terburu-buru pasti banyak berbuat salah di jalan karena ingin segera sampai di tempat tujuan. Orang yang marah akan melampiaskannya pada jalanan. Orang yang sedih, mungkin akan nyetir sambil nangis dan otomatis tidak konsen nyetir. Jadi, berkendaralah dengan tenang dan nikmati setiap momen di jalan.
Selamat berkendara….

3 komentar:

  1. ulasannya mengalir banget, ada analog, ada contoh nyata, ada sugesti dan selebrasi..lengkap dach!
    tp ada yg belum sy ketahui, knp pakai nama NURUL ANEH.. kayaknya gak ada yg aneh? he he he...
    okay, silahkan kunjungi pula postingan sy ttg ESQ for Safety Riding, di:
    http://jimat.blogdetik.com/2011/01/10/esq-tips-for-safety-riding/
    ditunggu komentarnya.
    salam erat perkenalan!

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas kunjungannya dan bersedia membaca tulisan saya :)
    Baru bisa ol lagi hari ini.
    Jabat erat..
    Nurulaneh.. hehe.. nggak tau juga kenapa kok pake id nurul aneh :p

    BalasHapus