Motor ini baru kumiliki sejak awal Agustus lalu. Awalnya ayah ga berniat membelikan aku motor. Berhubung sekarang aku sudah kuliah, dan letak kampusku jauh dari rumah, yaitu sekitar 24 km, ayah lebih memilih membelikan aku motor daripada membiarkan aku tinggal di kost. Dulu aku sempat minta kost saja di dekat kampus karena kupikir aku bisa belajar mandiri dan ga manja lagi. Namun orang tua melarang keras permintaanku ini. Alasan mereka karena aku akan jauh dari pengawasan. Kata ibu beliau takut aku malah sering keluyuran karena beliau memang tau watakku yang "blakraan". Jadi deh aku dibeliin motor ini. :)
Beberapa kali aku sempat menginap di kost temen waktu ada acara di kampus sampai malem. Dan aku sering main ke kost mereka. Rasa-rasanya lebih enak di rumah. Semuanya terjamin dan paling tidak aku aman dari pergaulan yang kelewat batas karena aku akan selalu dipantau orang tua. Alhamdulillah...
Terkadang ada juga yang memberatkan hatiku. Yaitu efek trauma gara-gara dulu aku pernah ketabrak motor dan beberapa waktu kemudian ayahku yang kecelakaan dan ga sembuh-sembuh sampai hampir dua bulan. Hmmm... Sering sekali aku menyaksikan kecelakaan ketika aku di jalan sedang mengendarai motor. Saat itu pasti aku langsung gemetar dan deg-degan. Hwaahh.. ternyata rasa itu masih ada. Aku tidak pernah berharap hal itu akan terjadi padaku lagi. Aku ga mau kecelakaan mengganggu aktivitas kuliahku. Ya Allah... kumohon perlindungan-Mu atas jiwa dan ragaku yang lemah ini. Amin
mas lam knl dariq,pendaki gunung mojokerto
BalasHapus