Kemarin saya berkunjung ke House of
Sampoerna Surabaya khusus untuk melihat pameran foto “Dari Pegangsaan Sampai
Rijswijk”. Pameran ini digelar di Galeri Seni HOS dari tanggal 10 November 2011
s.d. 11 Desember 2011. Tadinya saya tidak tahu apa itu Rijswijk, tapi setelah
melihat-lihat barulah saya tahu bahwa itu adalah nama lama dari Istana Merdeka.
|
pose di depan foto |
Di dalam pameran tersebut terdapat 66
potret sejarah Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya tahun 1945—1950
yang dicetak di atas bahan aluminium lalu digantung dengan senar berurutan sesuai
tahun pengambilan foto. Foto-foto jurnalistik tersebut adalah hasil dari Mendur
Bersaudara dan para pewarta foto yang tergabung dalam
Indonesian Press Photo Service (IPPHOS). Pameran yang diadakan atas
kerjasama dengan Galeri Jurnalistik Fotografi Antara (GJFA) ini diharapkan
dapat mengingatkan kembali masyarakat akan perjuangan para pahlawan dalam
merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
|
foto-foto |
Mungkin karena saya berkunjung pada hari
Senin, jadi pemeran tersebut terkesan sepi pengunjung. Menurut penjaganya, hari
itu baru 10 orang yang berkunjung, sedangkan akhir pekan kemarin jumlah
pengunjung minimal 20 perhari. Sebebenarnya dengan begitu saya bisa lebih
leluasa melihat foto-foto sambil menghubungkannya dengan sedikit pengetahuan
saya tentang sejarah, tapi saya juga ingin banyak orang datang dan melihat
foto-foto itu. Ada rasa takjub, haru, merinding, lucu, dan lain-lain. Tidak
jarang saya tertawa sendiri atau mengucapkan kata “Wow!”. Belajar sejarah itu
menyenangkan, terlebih lagi jika belajar melalui foto.
(Sidoarjo, 15 November 2011, 08.26 WIB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar