11 November 2011

Panorama Papuma yang Menggoda

(Tulisan ini sudah dimuat di Koran Jawa Pos pada hari Kamis, 10 November 2011 pada kolom journey for her halaman 22.)

Menunggu Fajar
Pantai Pasir Putih Malikan atau lebih sering disingkat dengan Papuma adalah salah satu pantai terindah di Jawa Timur. Keeksotisannya terdengar hampir di seluruh Pulau Jawa. Saya sendiri baru tahu tentang Pantai Papuma beberapa tahun lalu. Apa kata dunia jika saya yang tinggal di Jawa Timur belum pernah mengunjungi salah satu pantai terindahnya di Jember?
Minggu (15/10) kami berangkat. Setelah beberapa jam perjalanan, kami mulai mendekati lokasi Pantai Papuma. Hal pertama yang menyambut kami adalah hutan jati berselimut kabut di kanan kiri jalan. Sinar fajar mulai menyusup di antara daun dan ranting menyibak kabut lalu membentuk garis-garis cahaya (ray of light). Begitu memasuki areal wisata Pantai Papuma dari ketinggian, tampaklah pantai yang berwarna putih di bawah sana. Tak sabar rasanya untuk segera ke sana dan menunggu matahari terbit sempurna.
Laut yang terhampar terlihat putih bak kanvas yang siap dilukis oleh cahaya pagi yang perlahan-lahan muncul. Laut yang tadinya putih perlahan berubah menjadi kekuning-kuningan. Lalu terbentuk siluet kapal nelayan yang berjajar rapi. Di sana-sini wisatawan asik berfoto, begitu juga dengan saya. Tidak seorangpun ingin tertinggal momen indah itu.
Yang khas dari Papuma adalah gugusan batu karangnya. Untuk menuju ke sana saya harus sedikit bergeser ke arah selatan. Di sana saya bisa berjalan di atas hamparan batu-batu karang (sebelum ombak terlalu besar). Namun saya terlambat. Ketika itu air sudah mulai naik dan ombak semakin besar. Saya naik ke atas gardu pandang untuk mencari objek menarik yang bisa saya foto dengan poin utama batu karang besar maskot Pantai Papuma.
Deburan ombak di bawah sana seolah sedang memainkan nada-nada melalui batu-batu karang. Buihnya yang putih terlihat seperti hamparan salju. Panorama tersebut begitu indah dan menggoda saya untuk mengabadikannya. Ahh.., saya tergoda untuk difoto berlatar belakang batu tersebut.
Bersama Sahabat
Puas dengan tempat tersebut saya turun ke pantai. Saya berjalan tanpa alas di pasirnya yang putih. Terasa enak di kaki dan lembut. Tak salah kalau pantai itu dinamai Pantai Pasir Putih Malikan, yakni perpaduan pasir yang putih dengan gugusan batu malikan (batu karang). Beberapa teman hanya berdiri di tepi pantai. Tidak demikian dengan saya. Perlahan saya berjalan mendekati laut, melewati batu-batu karang dengan air dangkal. Semakin jauh dan jauh. Saya menikmati ombak-ombak kecil yang menghantam kaki saya. Tiba-tiba… “Byuuuurrrrr!!!” Ombak besar menghantam dan saya hampir limbung. Untung saya tak sampai terjatuh dan terbawa ombak. Perlahan ombak mengecil. Saya buru-buru menepi. Kaki saya gemetar.
Tidak takut, saya malah ketagihan. Sudah terlanjur basah. Saya kembali bermain-main dengan ombak. Tentu saja tidak sejauh tadi. Teman-teman mulai ikut bermain. Kami tertawa, berbasah-basah, dan berfoto sampai lupa waktu. Seolah hari itu adalah hari kami, kebahagiaan kami, dan pantai itu milik kami.
Cacing-cacing di perut mulai berteriak kelaparan. Kami segera menuju ke salah satu warung dan memesan ikan bakar. Walaupun proses membakarnya agak lama, hasilnya sangat memuaskan. Ikan yang baru ditangkap nelayan pagi itu terasa gurih, nikmat, dan bebas bau amis. Belum lagi sambalnya begitu nendang. Nyammm…! Adakah yang lebih nikmat dari menyantap ikan bakar di tepi pantai eksotis bersama kawan? Nikmatnya terbawa sampai Sidoarjo lho.
Saya bangga sudah mengunjungi Pantai Papuma. Saya bangga karena bisa semakin mengenali keindahan Jawa Timur, keindahan Indonesia. Jika ada orang lain bertanya mengenai Papuma, saya tidak bingung lagi menjawab.
Pergilah dan biarkan keindahannya menyusup ke dalam hatimu.

(Sidoarjo, 28 Oktober 2011 pukul 23.54)

5 komentar:

  1. jadi pengen banget kesana deh :D

    BalasHapus
  2. Ayo berangkat sayy.... ;)
    mumpung masih muda dan belum menikah lho

    BalasHapus
  3. mb numpang tanya, masuk kolom forher journey dapat apa mb dr redaksi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. nggak dapat apa-apa alias nggak kuambil hadiahnya.. kalo ga salah 2 atau 3 kali nulis ga pernah kuambil :D

      Hapus
    2. wow, 2 kali dimuat itu di halam her journey semua kah mb?
      saya juga pernah sekali dimuat journey. itu emank dapat hadih kah mb?

      Hapus