Apa salah Qur'anku sehingga ia perlu untuk dibakar?
Apa ada yang salah sehingga ia perlu dilecehkan?
Bukankah di dalamnya terhimpun sekian banyak kedamaian untuk semesta alam? Pun banyak ilmuan-ilmuan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru dari Qur’an. Ialah kitab suci yang dijaga sendiri oleh Pemiliknya. Meski dibakar, Kebenaran tetaplah Kebenaran. Kami umat muslim mengutuk orang-orang yang telah melecehka kitab kami!!! Sesungguhnya di akhirat nanti kalian akan MENYESAL! Seandainya saja mereka mengetahui keajaiban Al Qur'an insya Allah tidak akan begini jadinya.
Kukutipkan sebuah puisi untuk direnungi:
SUNGSANG SEPASANG BUKU
sepasang Buku,
terbuka,
tapi tak saling baca.
Halaman kita
makin buram,
dan kita
terbuka,
tapi tak saling baca.
Halaman kita
makin buram,
dan kita
merasa
yang tertulis disana
adalah
sabda.
yang tertulis di
adalah
sabda.
Kita lupa
Tangan
yang menulis
pada kita,
Tangan
yang menulis
pada kita,
adalah
Tangan yang sama.
Kita lupa
Serat yang
Tangan yang sama.
Kita lupa
Serat yang
mengertas
pada kita
adalah
Serat yang sama.
pada kita
adalah
Serat yang sama.
Kita
sepasang Buku
yang lupa,
ingin saling
sepasang Buku
yang lupa,
ingin saling
menghapus nama,
padahal
sejak semula
namaku tertulis
di halamanmu,
namamu terbaca
padahal
sejak semula
namaku tertulis
di halamanmu,
namamu terbaca
Pembakaran Alquran Ternyata Jadi Dilakukan
Liputan6.com, Springfiled: Pembakaran Alquran yang sebelumnya akan dilakukan oleh pendeta dari Florida Terry Jones, pada peringatan tragedi 11 September, urung dilaksanakan karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun ternyata oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen. Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9) silam.
Bob Old dan rekannya Danny Allen berdiri bersama di halaman belakang rumah tua. Mereka menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Quran dan satu teks Islam lainnya di depan segelintir orang, yang sebagian besar dari media.
Seperti dilansir Detroit News, ternyata pembakaran Alquran juga terjadi di Michigan . Sebuah Alquran dibakar di depan pusat ajaran Islam di kota tersebut.
Ryanne Nason, seorang cendekiawan Amerika Serikat, seperti dilansir sebuah koran lokal Mainecampus, Kamis (15/9), menyebut bahwa pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah orang sangat menyedihkan dan memalukan. Di AS, negara yang dibentuk pada keyakinan kebebasan beragama, setiap orang diberikan hak untuk mempraktikkan agama yang mereka yakini, seperti Yudaisme, Islam, Kristen, atau tidak menganut agama sama sekali. Dengan membakar Alquran atau kitab suci agama lain, bayangan seluruh bangsa lain membuat AS adalah negara tanpa kelas dan tidak etis.
Sungguh ironis bahwa Terry Jones atau Bob Old merasa memiliki perlindungan berdasarkan amandemen pertama untuk membakar kitab suci agama lain yang ia tidak percaya. Padahal semua muslim di AS dilindungi oleh undang-undang konstitusional yang sama. Hal ini akan memeberikan cela pada reputasi Amerika.
Menurut Ryanne, orang beragama menggunakan moral yang kuat dan nilai-nilai, namun sekarang orang mendiskreditkan keyakinan mereka karena bersifat menghakimi dan intoleransi. Salah satu dari banyak alasan mengapa kita memiliki pasukan di Irak dan Afghanistan adalah untuk melawan penindasan dan penganiayaan agama terhadap penduduk negara di negara tersebut. Namun, saat ini ternyata warga negara Amerika sendiri yang melecehkan agama lain.
Di Chicago, Mohammed Kaiseruddin, Dewan Direksi Pusat Ajaran Islam memberikan gambaran terhadap pembakaran Alquran yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya. Ia mengatakan kepada Huffington Post hari ini, "Kami merasa seperti kita sudah menjadi korban. Ketika kami memegang Alquran, kami memperlakukannya dengan sangat hormat. Kami tidak pernah menaruh salinan Alquran di lantai. Sejak kecil, kami selalu mengingatkan anak-anak untuk menghormati kitab suci ini. Kami juga mengajarkan kepada mereka ketika selesai membaca Alquran, mereka menutup dan menciumnya, lalu menyimpannya". (Huffington Post/Mainecampus/Detroitnews/DES/IAN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar