22 Januari 2012

Dan Kematian itu Begitu Menyakitkan


Menyakitkan. Itulah kesan pertama ketika berhadapan dengan kematian, baik yang menimpa orang lain, maupun menimpa diri sendiri. Itu seperti yang saya rasakan sejak seminggu yang lalu. Kakak ipar saya meninggal. Mendadak. Bagi saya, kematian itu datang terlalu cepat. Saya belum pernah bertemu dengannya sekalipun. Mas dari suami saya itu tinggal di Jakarta, dan ia tidak datang pada saat saya dan suami menikah enam bulan lalu. Bahkan, sampai ajal menjemputnya pun kami belum sempat bertemu.
Malam itu, Sabtu (14/01), saya online sampai malam. Tiba-tiba Mas Nunung mengajak saya ngobrol via chating di fb.
“Dek, kamu ga ke Purworejo ta, di sana lagi panen duren. Kemarin Mas abis dari sana,” kata Mas Nunung.
Keesokan malamnya (15/01) tiba-tiba saya mendapat kabar mengenai kepergiannya, dan saya pun segera ke Purworejo. Saya merasa ada “sesuatu” dengan kata-katanya tadi, entah semacam isyarat atau apa. Dan kata-kata itu masih sangat terkenang hingga sekarang.
Pipi-pipi basah oleh air mata. Warna merah seakan enggan pergi dari mata yang menandakan adanya rasa sakit akan kehilangan. Ibunda, istrinya, anak-anaknya… Duh, betapa nyawa ini memang milik-Nya yang berhak diambil sewaktu-waktu. Menyakitkan memang, tapi lebih menyakitkan lagi jika tak ada kesiapan menghadapinya.
Mas Nunung dikenang sebagai orang yang baik. Ia seorang suami dan ayah yang selalu bekerja keras untuk keluarganya. Ia pekerja keras dan ulet. Hanya doa yang bisa kami panjatkan agar lapang kuburnya, dan diampuni dosanya. Selamat jalan, Mas Nunung. Suatu saat kami pun akan menyusulmu. Semoga putra-putrimu menjadi anak yang soleh dan dapat menjadi pelapang kuburmu.
Dan Tuhan sudah mengatakan kalau semua yang bernyawa pasti akan mati. Namun, banyak yang tak siap, termasuk saya. Sejak peristiwa ini, saya semakin merasa bahwa kematian sangat dekat dan bisa dating kapan saja. Oh Tuhan.. Kumohon khusnul khotimah, kematian yang baik untukku, suamiku, dan keluargaku, serta orang-orang yang beriman kepada-Mu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar