Baru-baru
ini saya jalan-jalan ke Pantai Ria Kenjeran. Jujur, ini yang pertama bagi saya.
Selama ini saya hanya pernah ke Kenjeran lama, sedangkan yang saya kunjungi
kali ini adalah Kenjeran baru.
Bersama
dua teman dari Jakarta dan seorang teman asli Surabaya kami meluncur ke Pantai
Ria Kenjeran. Tujuan utama kami bukan ke pantai, melainkan melihat patung Budha
seperti yang tertera di internet. Saat itu pukul 16.00 dan suasana di sana
lumayan sepi. Sepertinya pantai ini memang didesain bernuansa China atau Buddhist
karena banyak patung budha dan klenteng. Pertama
kali tiba di sana, kami langsung menuju ke patung Budha Empat Wajah.
Mengenai informasi mengenai patung ini, berikut saya ambilkan
dari artikel Mbak Arini yang lebih tahu. Patung
Buddha Empat Wajah diresmikan pada tanggal 9 November 2004, dan untuk
pembangunannya menghabiskan dana kurang lebih 4 miliar rupiah. Patung dengan
panjang sisi alas 9 meter dan tinggi 9 meter tersebut diletakkan di dalam
bangunan yang disangga 4 pilar berwarna hijau emas, dengan panjang sisi alas 15
meter dan total tinggi 36 meter. Ukuran-ukuran ini banyak mengandung angka 9,
karena selain mengacu pada patung serupa di Thailand, angka 9 memiliki makna
khusus, yaitu merupakan angka tunggal tertinggi, sekaligus sebagai lambang
kesempurnaan. Patung ini berlapis emas, dan untuk menyempurnakan lapisan
emasnya, digunakan kertas kimpo atau kertas emas dari Thailand.
Patung
ini memiliki 4 wajah yang menghadap ke seluruh penjuru mata angin, dan
melambangkan 4 sifat baik sang Buddha, yaitu welas asih, murah hati, adil, dan
meditasi. Patung ini digambarkan memiliki 8 tangan, yang melambangkan kehadiran
dan kekuatan Sang Buddha. Salah satu dari tangan kanan memegang dada, sedangkan
di 3 tangan kanan yang lain memegang cupu berisi air suci, tongkat kebesaran
dan cakram (sejenis senjata berbentuk piringan). Air suci merupakan perlambang
energi penciptaan semesta. Adapun tangan kiri patung terlihat sedang memegang
tasbih, teratai, kitab suci dan kerang. Teratai merupakan lambang kekuatan yang
memunculkan alam semesta.
Selain
patung Buddha Empat Wajah, bangunan yang menaungi patung dikelilingi oleh empat
patung gajah berwarna putih yang terletak di setiap penjuru mata angin. Di sisi
utara patung Buddha Empat Wajah, terdapat sebuah pendopo kecil yang di dalamnya
terdapat patung Ganesha, dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu. Selain itu
tempat ini dilengkapi juga dengan Ruang Meditasi bagi mereka yang ingin
bermeditasi.
Setelah puas
melihat patung Budha, kami pun masuk ke bangunan di timur patung Budha ini. Namanya
Sanggar Agung. Ini adalah tempat ibadah umat Tri
Dharma (Buddha, Kong Fu Tsu, dan Tao). Pertama masuk, langsung tercium bau dupa
dan lilin yang mereka pergunakan untuk sembayang. Semua orang bebas masuk ke
dalam sanggar ini asalkan tidak mengganggu umat yang sedang berdoa. Di ujung pintu
belakang sanggar terdapat patung Dewi Kwan Im Pou Sat setinggi 20 meter dengan
didampingi dua anak kecil dan dua dewa. Di bawahnya, meliuk dua naga raksasa yang
memperebutkan sebuah bola mustika. Patung ini berdiri di batas antara Sanggar
Agung dengan laut.
Waaaahhh… Saya jadi teringat serial Kera Sakti dan Dewi Kwan Im
nya. Hehe… Meskipun sempat diguyur hujan, kami senang sekali bisa ke tempat
ini. Kami menyibukkan diri dengan bernarsis ria di depan kamera.
keren, pengen juga berpetualang kayak mbak nurul, menikmati eksotis nya alam Indonesia..
BalasHapussaya juga pengen seperti orang2 yang bisa pergi menikmati Indonesia, hehe.. salam. :)
BalasHapus