07 Januari 2012

Patung Kwan Im dan Budha Empat Wajah di Kenjeran


Baru-baru ini saya jalan-jalan ke Pantai Ria Kenjeran. Jujur, ini yang pertama bagi saya. Selama ini saya hanya pernah ke Kenjeran lama, sedangkan yang saya kunjungi kali ini adalah Kenjeran baru.
Bersama dua teman dari Jakarta dan seorang teman asli Surabaya kami meluncur ke Pantai Ria Kenjeran. Tujuan utama kami bukan ke pantai, melainkan melihat patung Budha seperti yang tertera di internet. Saat itu pukul 16.00 dan suasana di sana lumayan sepi. Sepertinya pantai ini memang didesain bernuansa China atau Buddhist karena banyak patung budha dan klenteng. Pertama kali tiba di sana, kami langsung menuju ke patung Budha Empat Wajah.
Mengenai informasi mengenai patung ini, berikut saya ambilkan dari artikel Mbak Arini yang lebih tahu. Patung Buddha Empat Wajah diresmikan pada tanggal 9 November 2004, dan untuk pembangunannya menghabiskan dana kurang lebih 4 miliar rupiah. Patung dengan panjang sisi alas 9 meter dan tinggi 9 meter tersebut diletakkan di dalam bangunan yang disangga 4 pilar berwarna hijau emas, dengan panjang sisi alas 15 meter dan total tinggi 36 meter. Ukuran-ukuran ini banyak mengandung angka 9, karena selain mengacu pada patung serupa di Thailand, angka 9 memiliki makna khusus, yaitu merupakan angka tunggal tertinggi, sekaligus sebagai lambang kesempurnaan. Patung ini berlapis emas, dan untuk menyempurnakan lapisan emasnya, digunakan kertas kimpo atau kertas emas dari Thailand.
Patung ini memiliki 4 wajah yang menghadap ke seluruh penjuru mata angin, dan melambangkan 4 sifat baik sang Buddha, yaitu welas asih, murah hati, adil, dan meditasi. Patung ini digambarkan memiliki 8 tangan, yang melambangkan kehadiran dan kekuatan Sang Buddha. Salah satu dari tangan kanan memegang dada, sedangkan di 3 tangan kanan yang lain memegang cupu berisi air suci, tongkat kebesaran dan cakram (sejenis senjata berbentuk piringan). Air suci merupakan perlambang energi penciptaan semesta. Adapun tangan kiri patung terlihat sedang memegang tasbih, teratai, kitab suci dan kerang. Teratai merupakan lambang kekuatan yang memunculkan alam semesta.
Selain patung Buddha Empat Wajah, bangunan yang menaungi patung dikelilingi oleh empat patung gajah berwarna putih yang terletak di setiap penjuru mata angin. Di sisi utara patung Buddha Empat Wajah, terdapat sebuah pendopo kecil yang di dalamnya terdapat patung Ganesha, dewa ilmu pengetahuan dalam mitologi Hindu. Selain itu tempat ini dilengkapi juga dengan Ruang Meditasi bagi mereka yang ingin bermeditasi.
Setelah puas melihat patung Budha, kami pun masuk ke bangunan di timur patung Budha ini. Namanya Sanggar Agung. Ini adalah tempat ibadah umat Tri Dharma (Buddha, Kong Fu Tsu, dan Tao). Pertama masuk, langsung tercium bau dupa dan lilin yang mereka pergunakan untuk sembayang. Semua orang bebas masuk ke dalam sanggar ini asalkan tidak mengganggu umat yang sedang berdoa. Di ujung pintu belakang sanggar terdapat patung Dewi Kwan Im Pou Sat setinggi 20 meter dengan didampingi dua anak kecil dan dua dewa. Di bawahnya, meliuk dua naga raksasa yang memperebutkan sebuah bola mustika. Patung ini berdiri di batas antara Sanggar Agung dengan laut.
Waaaahhh… Saya jadi teringat serial Kera Sakti dan Dewi Kwan Im nya. Hehe… Meskipun sempat diguyur hujan, kami senang sekali bisa ke tempat ini. Kami menyibukkan diri dengan bernarsis ria di depan kamera.

2 komentar:

  1. keren, pengen juga berpetualang kayak mbak nurul, menikmati eksotis nya alam Indonesia..

    BalasHapus
  2. saya juga pengen seperti orang2 yang bisa pergi menikmati Indonesia, hehe.. salam. :)

    BalasHapus